WASATHA.COM, Meulaboh – Mahasiswa STAIN Teungku
Dirundeng Meulaboh Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) gelar talkshow
Pendidikan dengan tema Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Peran
Manajemen Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Era 21, Jum’at
(23/10) di taufik kopi Meulaboh.
Talkshow ini menghadirkan narasumber Rahmad Syah
Putra, M.Pd., M.Ag selaku praktisi dan peneliti bidang pendidikan, di ikuti
sebanyak 50 peserta yang merupakan pengurus HMP Manajemen Pendidikan Islam
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
Ketua HMP Manajemen Pendidikan Islam, Zulhilmi mengatakan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari program diskursus ilmiah bertujuan untuk
memperoleh dan mengkaji informasi baru tentang perkembangan dunia
pendidikan.
“Talkshow ini merupakan kegiatan rutin dari program
diskursus ilmiah yang diselenggarakan oleh mahasiswa MPI STAIN Meulaboh untuk
mendiskusikan hal-hal seputar isu-isu terbaru terhadap perkembangan dunia
pendidikan,” kata Zulhilmi.
Rahmad Syah Putra dalam materinya mengatakan
bahwa perkembangan teknologi salah satu tantangan yang harus di
sikapi dalam dunia pendidikan.
Ia menjelaskan akhir-akhir ini sedang populer istilah
disrupsi. Banyak beranggapan era disrupsi adalah hal menakutkan bagi para
pendidik terutama dalam perkembangan teknologi.
“Apabila berbicara revolusi industri 4.0, kita bicara soal
kesiapan dan tantangan kedepan. Tentu saja dunia pendidikan harus mampu
mengikuti arus revolusi industri ini. Mengingat tuntutan para pendidik dan
pemerhati pendidikan untuk mencetak dan menghasilkan generasi-generasi melenial
yang akan mengisi era revolusi 4.0,” kata Rahmad.
Rahmad mengajak mahasiswa khususnya Prodi MPI STAIN untuk
merespon kebutuhan revolusi industri dengan mempersiapkan diri meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat bersaing di kancah global.
“Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 diperlukan
berbagai persiapan, salah satu diantaranya adalah perbaikan SDM dengan cara
mengubah sikap dan pola pikir peserta didik saat ini. Kemudian peran sekolah
dan pemerintah dalam mengembangkan minat dan bakat generasi penerus bangsa
serta pengembangan institusi pendidikan tinggi untuk mengubah model dan
pola-pola lama sistem pembelajaran dan penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan zaman saat ini,” kata Rahmad. [*]