di Provinsi Sulawesi Tenggara, kata Sutopo, banjir menewaskan satu orang bayi berusia 4 hari, mengakibatkan 36 orang mengungsi dan 240 orang terdampak.
WASATHA.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengungkapkan 72 rumah hanyut dan ribuan lainnya terendam akibat banjir di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir merendam enam kecamatan di kabupaten tersebut, yaitu Andowia, Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, dan Wiwirano.
“Banjir mengakibatkan 4.198 orang mengungsi,” ujar Sutopo dalam keterangannya pada Senin.
Sutopo mengatakan banjir juga merusak 970,3 hektare sawah, 83,5 hektare lahan jagung dan lainnya 11 ha, juga sektor perikanan pada tambak seluas 420 ha.
Banjir, lanjut Sutopo, juga menghanyutkan jembatan penghubung Desa Laronanga dan Desa Puwonua, jalan, rumah ibadah dan fasilitas kesehatan.
Bupati Konawe Utara menetapkan status tanggap darurat sepanjang 2-16 Juni 2019.
Sementara di Provinsi Sulawesi Tenggara, kata Sutopo, banjir menewaskan satu orang bayi berusia 4 hari, mengakibatkan 36 orang mengungsi dan 240 orang terdampak.
Sedang di Sulawesi Selatan, imbuh Sutopo, banjir mengakibatkan 200 rumah terendam, 3.676 hektare sawah dan infrastruktur rusak, seperti bangunan sekolah, tanggul, jalan dan jembatan.
Sutopo menjelaskan fenomena aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah Samudera Hindia mengakibatkan sejumlah wilayah di Indonesia dilanda hujan lebat dan terendam banjir.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan potensi hujan lebat masih terjadi sepanjang 11-15 Juni 2019. []
Sumber: Anadolu Agency