Laporan: Sa'adatul Abadiah
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Hari menjelang sore, Jumat (24/5/2019) suasana kota pelajar kian dipadati warga yang sibuk mencari menu untuk berbuka. Berbagai dagangan siap menunggu pembeli.
Jalan yang ramai membuat laju kendaraan terganggu akibat kemacetan. Jam menunjukkan pukul 18:00 Kepadatan di jalan terus bertambah, bunyi suara klakson berlomba-lomba menunjukkan aksinya. Hari semakin gelap, menandakan bersiap-siap untuk berbuka.
Terlihat perkarangan kampus Fakultas Dakwah dan Komunikasi sudah ramai oleh sejumlah dosen dan alumni yang ikut menyukseskan agenda buka puasa bersama pada sore itu, berbagai takjil siapkan, mulai dari kue kering hingga basah, semua disajikan sejajar berderet diatas karpet berlapis warna oren itu.
Antusias dan kerja sama memberikan warna tersendiri dalam agenda buka puasa kala itu, bagimana mahasiswa dan dosennya saling bahu membahu membantu dalam menyukseskan acara tersebut.
Hari kian gelap, matahari mulai bersiap-siap meninggalkan langit. Suasana perkarangan halam kampus mulai diterangkan oleh lampu-lampu kecil yang berusaha menyinari area sekitarnya.
Semua bersiap-siap duduk di depan takjil yang telah disajikan, kecerian mulai terdengar dari para alumni dan juga dosen. Canda tawa menghiasi keakraban pada sore itu. Hangatnya kebersamaan melengkapai agenda bukber tersebut.
Di bawah lembayung langit merah yang sebentar lagi mulai menggelap kami melancarkan aksi. Gelak tawa pecah di masing-masing sudut. Keindahan bukber semakin lengkap ditemani oleh replika Ka’bah fakultas.
Suara lantunan ayat suci al quran membisik terdengar ditelingi. Pertanda bahwa sebentar lagi azan dikumandangkan. Sambil menunggu berbuka, beberapa dari yang lain mengecek kelengkapan menu agar semua kebagian makanan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar. Adzan bergema pertanda waktu berbuka telah tiba, "ayo silahkan" Terdengar suara dari belakang yang mempersilahkan untuk makanan diambil. Air es dengan warna merah menggoda kami yang ada didepannya, masing-masing mengulurkan tangan mengambilnya dan siap untuk dinikmati, rasa dingin dan segar mengalir lancar di tenggorokan yang kering setelah seharian berpuasa .
Semua orang menikmatinya dengan sangat tertib. Begitu juga anak-anak dengan didampingi oleh orang tau masing-masing sangat lahap menikmati hidangan yang tersedia. Tidak ketinggalin, Kurma merupakan sunnah rasulullah yang sangat dianjurkan saat berbuka juga turut disajikan.
Setelah selesai semua, masing-masing mulai bergerak dari tempat duduknya berpencar menuju tempat beribadah untuk menunaikan shlat magrib. Hari sudah malam, bulan yang terang memancarkan cahaya dengan indah ditemani bintang-bintang yang bertaburan.
Di bawah langit kampus fakultas dakwah dan komunikasi kami berkumpul kembali melanjutkan agenda bukber sesi kedua yaitu makan nasi, karena orang Aceh biarpun sudah makan apapun kalau belum makan nasi belum makan namanya, begitulah kira-kira.
Dibawah remang-remang lampu yang masih setia memancarkan cahayanya, kami bergerak kembali menghidangkan berbagai macam lauk sebagai teman sejati nasi. Di atas meja hijau yang memanjang disusun satu persatu sampai meja panjang tersebut penuh dengan aneka lauk dan juga kerupuk. Terlihat di ujung meja sana setumpuk semangka warna merah merekah disusun rapi sebagai hidangan pencuci mulut untuk menambah rasa nikmatan seusai makan.
Selesai semua dihidangkan, satu persatu kami bergerak menuju meja hijau yang telah sesak dengan aneka macam menu, tampak dibelakang saya antrian memanjang siap untuk menjemput kelezatan dari menu yang dihidangkan.
Di alam terbuka dengan dikelilingi pepohonan, kami menyantap dengan lahap makanan yang telah kami persiapkan setelah panjang mengantri tadi. Aneka lauk dari meja hijau telah pindah ke piring kami masing-masing.
Tanpa menunggu lama, piring yang tadinya penuh seperti gunung yang hendak mengeluarkan larvanya dalam sekejap habis tak bersisa. Keberkahan di bulan yang penuh ampunan, semua tercukupi.
Jam menunjukkan pukul 19:30, kami telah siap menikmati hidangan yang diberikan dan seperti biasanya kebersamaan kurang lengkap rasanya jika tidak ada agenda foto bersama. "Satu dua tiigaa", suara lirih terdengar dari para dosen dan juga alumni yang sedang mengabadikan momen kebersamaannya.
Berkumpul bersama dan berbagi cerita setelah lama terpisah memberikan kehangatan tersendiri bagi para alumni-alumni yang berhadir pada kala itu. Keceriaan tampak di wajah-wajah meraka semua, agenda buka bersama tahun ini menjadi momen penting untuk terus saling mengikat tali persaudara antara mahasiswa dan juga dosen beserta alumni-alumni fakultas dakwah dan komunikasi dan menjaga ukhwah persaudaraan.
Di ujung kisah agendapun berakhir, kami bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tim panitia mengumumkan agar anggota tetap di tempat untuk membersihkan area sekitar sebagai wujud dari tanggung jawab. Pukul 20:30 perkarangan replika ka'bah kembali seperti semula, acarapun telah selesai. []