WASATHA.COM, BANDA ACEH – Silaturrahmi antar komponen dalam
menghadapi kehidupan bernegara yang semakin kompleks, menjadi salah satu solusi
mengurai problematika bangsa di mana ketahanan nasional mulai tergerogoti
dengan munculnya konflik social di masyarakat.
Demikian dikatakan Dr. Sabirin,
S.Sos.I., M.Si saat menyampaikan orasi ilmiah, Sabtu (16/2/2019) di hadapan 277
mahasiswa Fakultas Dakwan dan Komunikasi di Auditorium Ali Hasjmi, UIN
Ar-Raniry, Banda Aceh.
Dosen pada Prodi Kesejahteraan Sosial itu mengatakan,
dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan pada problematika bangsa, terutama yang
terkait dengan ketahanan nasional yang dirasakan semakin rapuh sebagai akibat
dari munculnya berbagai konflik social.
“Pemilihan umum yang di depan mata juga memiliki
andil besar dan dapat memicu disharmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara,
jika kita sebagai generasi muda yang notabenenya adalah kalangan ‘terdidik’
tidak mengambil peran strategis sebagai bagian dari solusi, atau minimal tidak
menjadi bagian dari masalah bangsa,” katanya.
Problem lainnya adalah rusaknya dan atau melemahnya
institusi keluarga sebagai bias dari perkembangan teknologi informasi yang
tidak terkontrol dan industrialisasi yang melupakan nilai-nilai kearifan lokal
(local wisdom) yang ada.
Menurut Sabirin, media sosial juga memiliki andil
besar dalam peningkatan kriminalitas di masyarakat, dan ini adalah salah satu
dampak negative yang hari menjadi beban seluruh masyarakat warga-bangsa, yang
harus diselesaikan secara bersama-sama.
Di antara solusi yang paling mungkin dilakukan, ujar
Sabirin, adalah merapatkan barisan untuk membangun sinergisitas dan silaturrahim
sesama anak negeri dalam pembangunan Bangsa, secara bersama-sama dalam
keberagaman.
“Penguatan institusi keluarga kiranya menjadi
benteng penting dalam menangkal semua pengaruh negative, yang kini telah banyak
merusak generasi muda juga anak-anak dan remaja bangsa dan negara ini, mereka
harus diselamatkan sebagai pemegang estafet kepemimpinan di masa yang akan
datang,” katanya. []