Kuah Beulangong | Wasatha/M.Fadhil |
WASATHA.,COM BANDA ACEH – Memperingati maulid nabi sudah menjadi
tradisi umat Islam di dunia , maulid nabi sendiri ialah memperingati hari kelahiran Baginda Nabi
Muhammad SAW.
Setiap orang
yang memperingati pasti sangat antusias. Banyak hal yang dilakukan, seperti
berdoa, berzikir, kasih makan anak yatim, mengundang kerabat dan banyak hal
lainnya.
Namun, yang
jadi hal menarik dalam pelaksanaan maulid di seputaran Banda Aceh dan Aceh
Besar yaitu masakan kuah beulangong. Kuah beulangong ini menjadi yang tak
pernah absen disetiap acara maupu kenduri yang dilaksanakan.
Kuah
beulangong merupakan masakan tradisional masyarakat Aceh. Dari dulu hingga
sekarang kuah beulangong selalu diminati oleh masyarakat Aceh.
Rasanya yang lezat membuat setiap lidah yang merasakan akan dibuat ketagihan. Adapun
sekarang kebanyakan wisatawan luar Aceh sangat menyukai kuah beulangong hingga
turis manca negara pun sekalian.
Cara membuat
kuah beulangong khas Aceh terbilang mudah. Daging yang sudah
dipotong kecil-kecil lalu dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kuali besar
atau Beulangong. Aduk dengan bumbu di atas sampai merata, dan tidak lupa di
taburkan garam yang sesuai.
Selanjutnya
siram dengan air secukupnya, lalu aduk lagi menggunakan
tangan. Selanjutnya tunggu daging hingga setengah matang
dan juga bumbunya khas rempah dari Aceh yang di racik khusus oleh
orang Aceh meresap sempurna.
Selanjutnya
masukan buah nangka muda atau orang aceh sebut boh panah atau
bisa juga di tambah dengan buah pisang kapok yang telah di potong
kecil-kecil. Lalu masukkan ke dalam kuali bersama bawang yang telah
dikupas dan juga telah diiris. Tambahkan sedikit air lagi, dan biarkan masakan
mendidih sempurna.
Tak lengkap
rasanya jika disebuah acara di Aceh tidak menggunakan masakan kuah beulangong. Seperti
halnya teh tanpa gula yang memiliki rasa pahit, begitulah acara masyarakat Aceh
tanpa kuah beulangong. [Abdul Handika]