FOTO Ilustrasi | Pemuda Kahfi |
KATA ‘aurat’ menurut
bahasa berarti an naqshu
(kekurangan), dalam istilah syar’i
(agama) kata aurat berarti sesuatu yang wajib untuk ditutup dan haram dilihat.
Saat itu, sejak
kewafatan suaminya Aisyah yakni Nabi Muhammad Saw, Nabi disimpan dalam rumahnya
sebelah Masjid Nabawi, karena sangat menyayangi Nabi, Aisyah tinggal dan tidur
di dalam makam Nabi setiap harinya.
Selepas itu Khalifah
pertama yaitu Sayyidina Abu Bakar As-Sidiq pun meninggal dunia dan dimakamkan
di sebelah Nabi Muhammad Saw dan Aisyah masih tinggal dan tidur di dalam makam
itu.
Setelah itu Sayyidina
Umar Al-Khatab pun meninggal dan dimakamkan di dalam ruangan makam yang sama
bersama Nabi Muhammad dan Abu Bakar maka Aisyah pun sejak saat itu tidak lagi
tinggal di makam itu.
Maka para sahabat
bertanya ; “Kenapa kamu Aisyah tidak lagi tiggal dan tidur di makam selepass
Umar Al-Khatab juga dimakamkam di situ?”
Jawab
Aisyah … ketika Nabi meninggal aku tinggal di situ karena dia suamiku dan Abu
Bakar ayahku, maka aku bebas untuk membuka aurat, menyikat rambut dan buat apa
saja karena mereka mahramku namun apabila Sayyidina Umar Al-Khatab masuk daalam
makam itu (walaupun dalam keadaan mati) aku menjadi segan dan malu untuk bebas
seperti biasa sebab dia bukan mahramku.
Dalam kisah ini tampak
begitu hebatnya Aisyah dalam menutup auratnya meskipun Sayyidina Umar Al–
Khatab dalam keadaan meninggal.
Seharusnya kita sebagai
umat Islam terkhususnya bagi wanita bisa mengikuti dan mencontohkan sebagaimana
yang dilakukan Aisyah dalam menutup auratnya, kita bisa lebih teliti dalam hal-hal kecil
seperti menutup aurat ini. Namun dalam kita sehari- hari tak jarang kita
melihat Muslim yang masih belum sepenuhnya menutup aurat sesuai kaidah yang
telah ditetapkan.
Menutup
aurat adalah kewajiban bagi setiap muslim. Hakikatnya pakaian yang kita gunakan
sehari – hari didalam islam adalah untuk menutup aurat, yaitu menutup anggota
tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang
lain.
Dalam
Islam juga telah diatur seperti apa layaknya pakaian yang kita gunakan yaitu
tidak boleh sempit atau memperlihatkan lekuk tubuh, tidak tipis serta warna
yang tidak boleh terlaalu mencolok.
Allah
SWT berfirman : “dan katakanlah kepada
wanita – wanita yang beriman : hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kekacuali
yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutup khumur (jilbab)nya
dadanya”. (QS.An-Nur : 30-31).
Dalam
Firman Allah SWT diatas menegaskan hal yaitu perintah untuk menahan pandangan
dari yang diharamkan oleh Allah karena indah dengan sifat malunya, perintah
untuk menjaga diri dan kemaluan dari perbuatan yang haram karena wanita cantik
dengan akhlaknya, larangan untuk perhiasan kecuali yang biasa tampak dan
perintah untuk menutu khumur (jilbab) ke dada.
Jibab
dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian
kurunga), sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Jilbab adalah busana muslim terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki
dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim.
Berhijab
merupakan kewajiban bagi setiap wanita muslim. Karena kita semua mengetahui
bahwa dalam Islam wanita sangat istimewa bahkan derajatnya 3 kali di atas laki–laki dan juga sebagian besar penduduk syurga dan neraka itu adalah kaum wanita.
Di
era seperti sekarang ini sangat sulit menukan orang–orang yang memang benar
sadar dan faham betul akan hal menutup aurat ini. Kebanyakan dari kita sudah
lebih mengikuti perkembangan zaman yang ada, budaya–budaya barat yang masuk
hingga membuat kita lalai bahkan lupa dengan kaidah atau aturan yang sudah di
tetapkan dalam kehidupan kita.
Kita
hidup di akhir zaman. di pengujung zaman seperti sekarang ini, marilah kita sama-sama Musahabah diri dan Hijrah kea rah yang lebih baik lagi, bangkitlah dari
segala keterpurukan yang ada, ikuti perkembangan zaman yang ada tapi jangan
sampai terbawa olehnya.
Jadilah
pribadi muslim yang lebih baik dengan mengikuti dan telah ditetapkan. Contolah
jejak Aisyah sebagaimana kehebatan dia dalam menutup dan menjaga auratnya.
Karena kita istimewa dan calon – calon penduduk si syurga.
[ Marnida Ningsih Penulis
adalah Peserta Klinik Jurnalistik Jurusan KPI, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Ar-Raniry, Banda Aceh]