FOTO: Tgk Rahmadon Tosari Fauzi, M.Ed, Ph.D |
WASATHA.COM, SIGLI- Tim Safari Subuh Kabupaten Pidie
melakukan kegiatan safari di Mesjid Agung Al Falah Sigli, Ahad (18/03/2018).
Ini merupakan kegiatan rutin mingguan jamaah yang tergabung dalam Jamaah Safari Subuh Kabupaten Pidie.
Ini merupakan kegiatan rutin mingguan jamaah yang tergabung dalam Jamaah Safari Subuh Kabupaten Pidie.
Tgk Ihsan, panitia safari menyatakan bahwa shalat Subuh
berjamaah dengan konsep safari (berpindah-pindah) dan disertai dengan
penyampaian tausiyah oleh para ustaz dan mubaligh ini telah berlangsung lama,
semenjak lebih 5 tahun yang lalu.
“Semoga Dakwah seperti ini bisa bermanfaat langsung ke jamaah
di daerah-daerah yg dituju,” ujar Ihsan.
Ia menambahkan, pihaknya sudah mulai melakukan semacam bentuk
kepedulian terhadap Masyarakat umum, tentunya dengan sumbangsih para jamaah
untuk merampungkan rumah bantuan jamaah safari subuh kab. Pidie.
“Alhamdulillah dalam waktu 12 hari sudah siap 20% dibangun rumah ibu Ratnawati
janda enam anak, Gampong Keupula Kembang Tanjong, Pidie dengan penghuni
rumah 7 orang. Kita berdoa semoga cepat selesai n mendapat Ridha Allah,” terang
Ihsan.
Dalam Safari tersebut Tgk Rahmadon, yang merupakan lulusan
Doktoral dari Sennar University, Sudan tersebut mengajak jamaah untuk
meningkatkan ketaqwaan dalam bersikap dan bertindak.
Selanjutnya Ustadz yang sehari-hari ini bertugas sebagai
Dosen ini menyeru ummat untuk meninggalkan bentuk kezaliman apapun.
Ia menegaskan Firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah Ayat
36-37 bertepatan dengan memasuki Bulan Rajab yang merupakan Salah satu dari 4
bulan yang Haram, yang Allah Muliakan dan melarang berperang di bulan tersebut.
“Bulan-bulan tersebut secara berurutan adalah Zulqaedah,
Zulhijjah dan Muharram yang mana dalam bulan tersebut ummat islam sedang dalam
pelaksanaan ibadah Haji, Allah melarang keras peperangan kedhaliman disana.
Kemudian Bulan Rajab secara terpisah dari tertib bulan yg disebutkan di atas,
merupakan bulan untuk persiapan ummat menuju Ramadhan,” kata Rahmadon.
“ Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa bilangan bulan
disisi Allah ada 12 bulan, 4 diantaranya adalah bulan Haram (arbaatun hurum)
yang melarang kita melakukan kedhaliman” sebut Ustaz Rahmadon.
Lebih lanjut beliau menguraikan bentuk kedhaliman.
Definisi zalim adalah melakukan tindakan yang melampaui
batas kewajaran, dan merubah suatu perihal dari yang hal menjadi bathil. Ada
tiga bentuk kedhaliman yg dilakukan manusia;
Pertama, zalim terhadap Allah dengan menyatakan sikap syirik
dan menyekutukan Allah dalam i’tiqad keyakinan, ucapan dan perbuatan.
Kedhaliman ini paling berbahagia. Luqman Al Hakim mewasiatkan Anaknya untuk
jangan melakukan kesyirikan, Karena itulah kedhaliman yang paling besar.
Yang kedua, zalim terhadap diri sendiri, dengan cara
mencampak diri dalam kenistaan, tidak melakukan perintah Allah, dan mengerjakan
apa yang dilarangNya. Ketiga, mendhalimi orang lain baik dengan ucapan, maupun
tindakan. Melakukan hal yang merugikan orang lain dan lingkungan.
“Kezaliman tersebut Sudah begitu nyata dalam keseharian kita
sekarang, diberbagai hal dan tempat. Manusia meninggalkan shalat, manusia
menyampaikan diri dalam lembah kemaksiatan, manusia merusak diri sendiri dan
generasi dengan narkoba dan paham2 dan kebiasaan nonmuslim, manusia melakukan
pembunuhan dan perampokan, korupsi, dan manusia menentang dengan nyata perintah
dan ketetapan Allah,” ujarnnya.
Manusia dengan sombong melawan syariat yg telah diturunkan
Allah untuk kebaikan manusia sendiri.
“Allah tidak menyukai orang yang zalim dan Allah akan
melaknatnya di dunia dan akhirat” pungkasnya.
Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman: “Bahwasanya Allah
telah mengharamkan diriNya untuk Dhalim dan mengharamkannya juga bagi
hamba-hambaNya. Lalu bagaimana ummat ini dengan penuh kesombongan
melakkukannya?
“Jangan dikira Allah lupa terhadap mereka, hanya saja Allah
menangguhkan mereka sampai hari dimana nantinya mata mereka akan terbelalak
dihadapan persidangan Allah” katanya.
Tgk Rahmadon mengajak ummat yang telah berbuat zalim untuk
segera bertaubat Karena Allah Maha pemurah dan pemaaf.
“Sampaikanlah pesan dakwah ini kepada seluruh manusia wahai
kaum muslimin bahwa pintu taubat masih terbuka dan Allah mengampuni semua
kesalahan manusia” Tutupnya. []