WASATHA.COM, BANDA ACEH – Trend
pengguna sosial media Steemit mengalami lonjakan dalam beberapa bulan terakhir
di Aceh. Data Maret 2018 terdapat 235
ribu pengunjung aktif setiap harinya dengan beragam konten.
Hal itu
dikatakan Direktur Masyarakat Informasi dan Teknologi (MIT) Aceh Teuku Farhan,
S.Kom saat memberikan materi Literasi Digital Sebagai Upaya Pencegahan Paham
Radikalisme dan Terorisme di Hotel Mekkah, Banda Aceh, Kamis (15/3/2018).
Acara yang
digagas Forum Koordinasi dan Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh bersama Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu diikuti 105 peserta dari berbagai unsur
pers mahasiswa, komunitas, dan pemuda di Aceh.
Teuku Farhan
mengatakan, trend peningkatan pengguna Steemit di Aceh juga dibarengi dengan
angka pendapatan rupiah yang beredar dari Steemit sebesar 1 miliar lebih pada
Maret 2018.
“Jadi sekarang
banyak anak muda di warkop juga nulis di Steemit, para jurnalis juga banyak
yang aktif di Steemit,” ujarnya.
Pencapaian itu menurut Teuku Farhan bisa diarahkan kepada hal yang positif, misal dengan membuat bakti sosial dari para pegiat Steemit.
Kata kunci atau
keyword “Aceh” juga menempati urutan atas pada searching atau trending topik di
media sosial Steemit.
Sementara itu,
dalam urutan kota. Lhokseumawe, Bireuen, dan Banda Aceh tergolong kota yang
memiliki peringkat tinggi pengguna Steemit saat ini di Aceh.
Ia mengatakan,
aktifnya warga yang berinteraksi di sosial media juga perlu dibarengi dengan
kesadaran membuat konten-konten kreatif dan positif.
Steemit merupakan platform media sosial terdesentralisasi. Suatu
cara baru di dunia sosial media karena kelebihannya dalam dunia ngeblog.
Setiap
orang yang memiliki akun Steemit berhak mendapat keuntungan berupa uang dalam
sistem yang berbasis cryptocurrency.