WASATHA.COM, YERUSALEM - Sebuah
rekaman yang dirilis oleh kelompok hak manusia Israel menunjukkan
tentara Israel menembakkan sebuah granat kejut kepada sepasang warga
Palestina yang sedang membawa seorang bayi.
Insiden ini terjadi di Desa Burin di Tepi Barat dekat Nablus pada Jumat, menurut organisasi Yesh Din pada Sabtu, seperti diberitakan Anadolu Agency, Ahad (3/3/2018).
Yesh
Din mengungkapkan bahwa sejumlah tentara Israel tiba di pinggir desa
dan menembakkan gas air mata dan granat kejut kepada pemuda Palestina
yang sedang berkumpul di area itu.
"Setidaknya
satu granat gas air mata mendarat di dalam sebuah rumah dan mengganggu
pernafasan penghuninya," ungkap organisasi tersebut dalam pernyataannya.
Sebuah
video yang dirilis oleh organisasi itu menunjukkan sepasang warga
Palestina sedang melarikan diri dan ayah si bayi menggendong bayi
erat-erat sementara pasukan Israel menembakkan granat kejut ke arah
mereka.
Sementara itu, polisi Israel mengatakan bahwa tentara tersebut sedang berupaya membubarkan kerusuhan di area itu.
"Pasangan
Palestina itu meninggalkan lokasi dengan punggung menghadap pasukan
Israel sehingga mereka tidak bisa melihat bahwa keduanya sedang membawa
bayi," jelas polisi Israel.
Teritori
Palestina tetap menegang sejak Presiden AS Donald Trump secara resmi
mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember.
Gerakannya itu telah memicu protes dunia di teritori Palestina yang menewaskan puluhan warga Palestina.
Yerusalem
tetap menjadi pusat konflik Palestina-Israel selama berdekade-dekade,
sementara Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur -- kini diduduki oleh
Israel -- pada akhirnya akan menjadi ibu kota negara Palestina merdeka.