FOTO: Anadolu Agency |
WASATHA.COM, BERLIN - Terhitung ada 950 serangan terhadap Muslim dan masjid di Jerman pada 2017, menurut pemerintah.
Setidaknya
33 Muslim terluka dalam serangan termasuk serangan terhadap wanita
Muslim yang mengenakan jilbab dan serangan terhadap masjid dan institusi
Muslim lainnya, ungkap Kementerian Dalam Negeri ketika menjawab
pertanyaan parlemen.
Diberitakan Anadolu Agency, kementerian
itu mencatat ada setidaknya 60 serangan pada tahun lalu yang menyasar
masjid dan institusi lainnya milik komunitas Muslim.
Umumnya pelaku merupakan ekstremis sayap kanan, sebut kementerian.
Januari
lalu, polisi mulai memasukkan kejahatan Islamofobik ke dalam kategori
khusus, setelah komunitas Muslim di Jerman meminta agar angka kejahatan
kebencian anti-Muslim yang terus membesar dapat diatasi dengan
sungguh-sungguh.
Jerman, negara dengan 81,8 juta jiwa, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.
Di
antara 4,7 juta warga Muslim di negara tersebut, tiga juta orang di
antaranya keturunan Turki. Umumnya mereka merupakan generasi kedua atau
ketiga dari keluarga Turki yang bermigrasi ke Jerman pada 1960-an dan
sudah menyatu dengan baik dengan penduduk sekitar.
Perekonomian
terbesar Uni Eropa tersebut melihat membesarnya tingkat Islamofobia dan
kebencian terhadap kaum migran dalam beberapa tahun terakhir yang
dipicu oleh propaganda dari partai sayap kanan dan populis, yang telah
mengeksploutasi ketakutan terhadap krisis pengungsi dan terorisme.