Iklan

Iklan

Keumalahayati, Sosok Pelopor Angkatan Laut Pertama di Dunia

11/10/17, 23:15 WIB Last Updated 2018-01-08T16:26:07Z
Foto : Google
KEUMALAHAYATI atau lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati, ia merupakan laksamana wanita pertama di dunia. Wanita Kelahiran Aceh ini pernah menjadi Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riatsyah (1585-1604). 

Sosok malahayati merupakan cerminan wanita perkasa Aceh yang tidak mengenal kata menyerah, bahkan ia juga pernah menjadi pemimpin atau penghimpun para janda-janda Aceh untuk melawan penjajah di Nanggroe Aceh ini, yaitu Portugis dan Belanda.

Laksamana Malahayati merupakan anak dari Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya bernama Laksamana Muhammad Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Aceh pada tahun 1530-1539 M. Ketika Aceh berperang melawan Portugis dan Belanda, Malahayati memimpin sebanyak 2.000 pasukan janda atau lebih dikenal dengan pasukan inong balee. Yang dimana, para janda ini juga mendirikan sebuah benteng yang dikenal dengan sebutan Benteng Inong Balee (Janda-janda yang di tinggal pergi oleh suaminya yang telah syahid dalam peperangan).

Malahayati merupakan istri dari Tuanku Mahmudin Bin Said Al Latief. Sepanjang hidupnya ia kerahkan untuk berjuang mempertahankan tanah kelahiran dari para penjajah yang mencoba masuk ke Aceh Darussalam dan ia menumbuhkan rasa patriotisme dalam dirinya itu untuk membuktikan kesucian cintanya kepada suami tercinta yang telah gugur dalam medan pertempuran melawan Portugis. Di catat dalam sejarah kehidupan dan dari berbagai sumber bahwa Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal Belanda pada 11 September 1599.

Semasa hidupnya, Malahayati memiliki kemampuan militer dari hasil belajarnya pada sebuah Institusi sekolah kerajaan yang bernama Baital Maqdis. Lewat pembelajarannya di Institusi tersebut, Malahayati mampu mengkoordinir 100 kapal perang serta mampu memimpin 2.000 pasukan armada.

Perjuangannya yang berunjung dengan sebuah keharuman yang indah. Sesuai dengan namanya yang indah pula di masa kecil dengan sebutan Keumala Hayati. Semua hal yang dilakukan menghantarkan dirinya mencapai karir yang tiada banding.

Ia lah sosok wanita asal Aceh yang telah menghimpun jalan perdamaian Aceh, lewat jasa dan tenaganya yang terus berjuang dengan penuh keberanian tanpa mengenal kata takut dan menyerah melawan para penjajah yang mencoba masuk ke Aceh. Kini ia telah tiada, namun namanya tetap ada sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Ia telah mendapatkan penghargaan yang mulia di tahun 2017 ini, sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017 ia dinyatakan mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.


Kini di bawah bumi Aceh Darussalam terpendam jasad wanita Aceh yang luar biasa dalam menjaga keamanan negara Indonesia, Khususnya Aceh. Semoga kedepannya Aceh tetap memiliki wanita-wanita yang terus berjuang melawan para penjajah, walau bukan lewat sebuah peperangan, namun bisa lewat sebuah ilmu pengetahuan yang nyata. [Nurmalasari]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Keumalahayati, Sosok Pelopor Angkatan Laut Pertama di Dunia

Terkini

Topik Populer

Iklan