WASATHA.COM - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) kota Banda
Aceh kembali menggelar bakti social jilid IV dengan mengusung tema “Berbagi Kepedulian,
Berbagi Senyuman” berlangsung di desa Lampageu, Peukan Bada, Aceh Besar, Minggu (22/10/2017)
Rangkaian kegiatan bakti social
jilid IV meliputi pengobatan gratis, konsultasi gizi, konsultasi gigi dan
mulut, distribusi pakaian layak pakai (PLP) edukasi psikologi dan meuseuraya
(gotong royong) di Meunasah. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh elemen
masyarakat mulai dari anak-anak hingga lansia.
Koordinator Daerah MRI Banda Aceh
Mansur Imran mengatakan, “Saya bersama para relawan berharap dapat menggantikan
kaki palsu yang baru untuk pak Hasyim, yang mengalami kecelakaan kerja beberapa
tahun silam yang menyebabkan kaki kanan beliau diamputasi dan selama lebih
kurang 10 tahun terakhir beliau berjalan dengan bantuan kaki palsu yang kini
terlihat sudah tidak layak dan harus diganti,” katanya.
Lebih lanjut Mansur Imran menjelaskan,
Semangat dan tanggung jawab pak Hasyim untuk keluarga tidak pernah luntur,
beliau mencari nafkah dengan berkebun yang berlokasi dikawasan perbukitan. Kehidupan
yang dijalani oleh pak Hasyim menjadi suatu pelajaran berharga untuk seluruh
relawan agar senantiasa bersyukur dengan segala hal yang telah diberikan oleh
Allah SWT.
Aprillino Wangsa selaku koordinator
lapangan mengatakan apresiasi yang tak terhingga kepada seluruh relawan yang
terlibat dari pra-kegiatan sampai dengan suksesnya pelaksanaan yang Alhamdulillah
berjalan dengan lancar. “Untuk perangkat desa dan seluruh masyarakat yang
sangat antusias menerima kedatangan relawan, kami mengucapkan ribuan terimakasih,”
ujarnya.
Ia menambahkan, “Kegiatan ini
bukan semata-mata seremonial dalam implementasi program, namun kita jadikan ini
sebagai lading amal serta mampu menggerakkan banyak elemen untuk terlibat,
untuk kedepannya insyaallah MRI Banda Aceh didukung oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Aceh akan kembali menggelar kegiatan bakti sosial jilid V di desa lainnya di
Provinsi Aceh ,” pungkas Aprillino Wangsa. [Amrul Halim]/Dhi