Foto : Samsul Rijal sampaikan terkait Conservasi Gajah | Dhiya |
WASATHA.COM - Leader
Conservation Respons Unit (CRU) Sampoiniet, Samsul Rijal, Ahad (29/10/2017)
memberikan pengetahuan terkait Conservasi Gajah, berlangsung di CRU Sampoiniet,
Aceh Jaya.
Acara itu merupakan rangkaian Communication Camp yang
diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI),
Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Syamsul Rijal menjelaskan panjang lebar
tatacara mendidik gajah dengan baik.
"Sebelum kita menjadi mahout (pawang) gajah, kita
harus mengenal gajah tersebut," katanya.
Ia menambahkan, para mahout selalu menjinakkan dia, bahkan
mereka selalu berinteraksi dengan gajah. Para mahout juga mengetahui kapan
gajah berhasrat ingin kawin.
"Tandanya si gajah jantan mengeluarkan air di salah
satu lobang antara selah mata dan telinga, berarti gajah tersebut ingin
kawin," ungkap Samsul Rijal.
Samsul Rijal juga mengatakan, 26 tahun gajah baru
masuk masa birahinya (masa ingin kawin). Pada masa ini, birahi gajah sangat
agresif dan disarankan tidak ditunggani dan jang mendekati.
Di akhir acara panitia memberi kesempatan bagi pemenang
lomba Jurnalistik Tingkat Dasar yang diadakan pada Sabtu (28/10/2017) kemarin,
khusus tiga tulisan terbaik diberi kesempatan naik dan berkeliling dengan gajah.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama panitia
penyelenggara Communication Camp, Peserta dan Mahout setempat. *Dhiya