BERBICARA masalah
jodoh, tidak jarang seorang Muslimah bertanya kepada Allah, “Adakah jodohku?”
atau “Kapan jodohku tiba ya Allah?” Perasaan rindu menikah itu akan semakin
membuncah manakala teman seprofesinya satu per satu sudah dipersunting dan
menikah.
Terlebih bila ia merasa seorang Muslimah yang baik dan menjaga diri
dengan berhijab serta tidak suka bergaul dengan pergaulan yang bernuansa khalwat (bercampur laki-laki dan
perempuan). Di sisi lain, wanita-wanita yang tidak berhijab dan bergaya hidup
bebas, dengan mudahnya mendapat pasangan.
Allah telah memberi fitrah kepada manusia itu memiliki pasangan hidup.
Di alam yang ibarat sebuah ruangan besar ini, ada para Muslimah yang
membutuhkan calon suami dan di sisi lain banyak pula kaum lelaki mengharapkan
menikah dengan seorang Muslimah. Mereka saling membutuhkan untuk menikah, tapi
kenapa sinyal yang saling membutuh itu tidak tersambung.
Jika sudah tercatat di Lauh
Mahfudz, seberapa pun jarak yang terbentang, sehebat apa pun
masalah yang datang, setebal apa pun tembok yang jadi pemisah, jika jodoh pasti
tidak akan ke mana.
Anda, wahai Muslimah, cukuplah Anda berbicara kepada pemilik alam ini
agar sinyal Anda bisa tersambung kepada pria yang juga membutuhkan pasangan.
Terkadang jodoh yang berkualitas baik dan berderajat tinggi harus
dijemput.
Jodoh memang sudah diatur, tapi jika tidak dijemput, jodoh itu tidak bisa kita miliki, karena kita tidak tahu siapa jodoh kita yang telah
Allah tetapkan. Jemputlah jodoh dengan cara-cara terbaik, bukan cara-cara yang
justru menghadirkan perbuatan dosa.
Khadijah tidak pernah tahu bahwa jodohnya adalah Muhammad. Yang ia tahu,
Muhammad memiliki kriteria-kriteria sebagaimana jodoh yang dia idamkan.
Menanti Jodoh
Sebagian wanita ada yang sengaja menjalin ikatan sebelum menikah dengan
seorang lelaki atau lebih banyak lagi. Harapannya, agar ia (wanita) bisa
memilih lelaki mana yang dikira tepat untuk mengisi hidupnya di masa depan.
Menanti jodoh dengan cara menjalin ikatan dengan lelaki lain yang belum tentu
menjadi suaminya kelak adalah hal yang tidak diperkenankan dalam Islam.
Sejatinya, menanti jodoh bagi seorang wanita shalehah adalah dengan terus
mendekat (taqarrub ilallah), bukan dengan jalan
tebar pesona atau sibuk searching internet
dan facebook, WA, demi menjalin komunikasi
dengan sang lelaki impian.
Menanti jodoh bagi seorang wanita shalehah adalah
dengan cara terus meningkatkan amal ibadah, memperbanyak doa dan meminta
didoakan kepada kedua orang tua dan orang-orang salih. Menanti jodoh,
rezeki dan kematian bukan dengan diam pasrah menunggu. Ada sesuatu yang
dilakukan untuk menjemput jodoh dan rezeki serta menyambut datangnya kematian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
menetapkan bahwa Muslimah yang baik untuk Muslimin yang baik. Wanita yang buruk
untuk pria yang buruk.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka
ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nuur [24] ayat
26).
Setiap Muslimah pastinya ingin mendapatkan suami yang baik dan salih.
Untuk mengundang calon suami yang baik, tentunya kaum Muslimah pun harus
mengimbangi dengan status Muslimah yang baik dan salihah.
Rahasia terbaik untuk membuka pintu jodoh adalah dengan senantiasa
melakukan kebaikan. Hanya itu, hanya melakukan kebaikan terus-menerus. Cara
ampuh inilah yang membuat banyak Muslimah berkekasihkan suami yang hebat.
Senantiasa berbuat baik. Jangan buru-buru mengatakan, “Kalau cuma itu,
saya juga tahu.”
Namun, jutaan Muslimah yang mengaku tahu, tapi justeru mendapat jodoh
yang salah (tidak baik). Jutaan orang tahu, tapi akhirnya pernikahan mereka tak
menghadirkan kebahagiaan.
Wahai Muslimah, setialah kepada kebaikan. Pastikan Anda berbuat baik
sesuai restu Allah dan Rasul-Nya. Karena, para lelaki beriman akan berupaya
melaksanakan arahan Allah dan Rasul-Nya semaksimal mungkin.
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara:
karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka
pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung.” (HR.
Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu).
Lelaki yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya pastinya akan mencari
Muslimah dengan penilaian pertama adalah kebaikan agamanya.
Dengan terus berbuat baik, maka kebaikanmu, wahai Muslimah, akan diatur
oleh Allah sehingga terdengar oleh seorang lelaki yang beriman yang sedang
mencari pasangan hidup yang beriman dan salihah.
Wahai Muslimah, karena Allah telah berjanji melalui firman-Nya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik [1] dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. An-Nahl [16] ayat 97). [Rudi Hendrik/Mirajnews.com]