SETIAP pribadi kita
pasti pernah mengalami marah, tapi apakah kita pernah berpikir dengan marah itu
dapat menyelesaikan suatu permasalahan? Apakah ada manfaat setelah kita marah?
Kemarahan
yang kita lakukan seringkali tidak memberi hasil yang efektif, selain “Rasa
Puas Sesaat” bagi yang menjalankannya, dan “Rasa Penyesalan Berkepanjangan”
yang terjadi kemudian.
Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi
tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga kita tidak memiliki sifat
kepiting yang pemarah.
Seekor kepiting, apabila kita ingin memancingnya kita senggol-senggol pancingan
kearah badannya, Karena marah kepiting akan menjepit tali pemberat tersebut
dengan sangat kencang. Lalu bagaimana kita melepaskan capitannya itu dari tali?
Cukup kita masukkan kepitingnya ke dalam air Panas, kepiting tersebut akan
melepaskannya.
Tapi
apakah kita tau maksud dari cerita tersebut? Kepiting itu mudah ditangkap
Karena dia selalu marah & tersinggung saat digoda.
Kita sering kali marah tidak
dengan bijaksana. Justru kebanyakan marah secara brutal ataupun sekedar
melampiaskan emosi. Hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, malah
justru memperbesar masalah.
Sebagaimana
dalam Firman-Nya, Allah SWT memuji Umatnya yang mampu menahan amarahnya :
“Orang-orang
yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali
‘Imran:134).
Mengelola
marah dipandang perlu agar tidak bertindak destruktif dan merugikan semua
pihak.
Tips sederhana yang diperoleh
dari berbagai sumber sebagai berikut: sebelum marah tariklah napas yang
panjang, coba sabar beberapa detik, tenangkan diri, diam sejenak, fokus pada
diri sendiri, hilangkan dendam, coba bercanda, relaksasi, meditasi, berpikir
sebelum bicara, curhat. [Teuku]