Foto : wasatha | Dhiya
ALLAH adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Dia pula yang
menciptakan seorang wanita lengkap dengan berbagai daya tariknya.
Sejatinya, wanita muslimah selalu
bersyukur atas segala limpahan nikmat dari Allah untuknya. Di antara sekian
banyak cara mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah itu adalah dengan selalu
menjaga muru’ah/kehormatan diri setiap waktu. Hiduplah seolah-olah engkau
melihat Allah, walaupun engkau tidak pernah akan melihatnya.
Nikmat Allah kepada kaum
perempuan sangat besar. Allah menjadikan Islam sebagai sebab kebahagian,
penjagaan, keutamaan, dan kehormatan seorang wanita. Islam juga melindungi
wanita dari kerusakan dan kejelekan. Semua itu bertujuan agar jiwa dan raga
wanita terjaga dari hal-hal yang membinasakan dan merendahkannya.
Sungguh Islam telah memuliakan
wanita muslimah dengan semulia-mulianya penghormatan. Menjaga mereka dengan
sebaik-baik penjagaan. Yang demikian agar wanita muslimah tetap dalam
kehormatannya, terjaga dalam akhlak yang mulia, dan istiqomah dalam menjaga
perintah Allah dan Rasul-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang
mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari
kebenaran).” (QS. An-Nisa: 27).
Wanita muslimah pada zaman
sekarang ini dihadapkan kejelekan dan konspirasi untuk menghancurkan dan
merusak kemuliaan mereka. Merendahkan kehormatan dan merusak agama serta
keimanan wanita muslimah. konspirasi dan kejelekan itu disebarkan melalui
stasiun-stasiun televisi, majalah-majalah yang mengumbar aurat, dan menyibukkan
mereka dengan mode-mode pakaian yang ketat menunjukkan lekuk-lekuk tubuh
wanita.
Hati para wanita pun diupayakan untuk kagum dan berusaha menyerupai wanita-wanita yang bukan dari kalangan muslimah. Wanita-wanita yang jalan di muka bumi tanpa keimanan, akhlak, dan adab mulia.
Hati para wanita pun diupayakan untuk kagum dan berusaha menyerupai wanita-wanita yang bukan dari kalangan muslimah. Wanita-wanita yang jalan di muka bumi tanpa keimanan, akhlak, dan adab mulia.
Nash-nash syariat menjelaskan
bahwa fitnah (ujian) dari wanita dapat menimbulkan kerusakan dan bahaya yang
besar. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Usamah bin Zaid
radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda,
“Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih
berbahaya bagi laki-laki daripada (fitnah) wanita.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim
dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda,
“Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita.
Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya adalah karena sebab
godaan wanita.”
Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda,
“Wanita adalah aurat. Apabila ia keluar, syaitan akan
menghiasinya dari pandangan laki-laki.” (HR. Tirmidzi).
Yakni setan menjadikan wanita
sebagai jalan untuk merealisasikan tujuan mereka dalam menyebarkan perbuatan
keji dan tercela dengan cara menjadikan laki-laki tergoda. Apalagi ketika
wanita itu keluar dengan berdandan dan berwangi-wangian agar orang-orang
semakin memperhatikan mereka, maka yang demikian lebih bahaya lagi keadaannya.
Bagi siapa saja yang merenungi
perjalanan sejarah kehidupan manusia, tentu mereka akan mengetahui bahwasanya
di antara sebab terbesar yang merusak masyarakat dan mencemarkan akhlak adalah
ketika para wanita tampil dengan membuka auratnya. Kemudian mereka bercampur
baur dengan laki-laki. Berlebih-lebihan dalam berhias. Dan berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan umum dengan tampilan yang menggoda.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak diragukan lagi, campur
baur antara laki-laki dan perempuan adalah sebab pokok terjadinya musibah dan
kejelekan, datangnya bencana, dan rusaknya keadaan masyarakat. Campur baur
antara laki-laki dan perempuan juga menjadi penyebab terjadinya banyak
perbuatan keji dan zina.”
Islam mewajibkan wanita
mengenakan hijab dan melarang mereka dari hal-hal yang telah kami sebutkan
semata-mata hanya untuk menjaga wanita itu sendiriagar tidak direndahkan. Hanya
untuk menjaga dan membimbing mereka agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan
yang keji. Dan agar mereka tidak terjerembab ke dalam kesalahan dan kerusakan.
Oleh karena itu, Islam
mengajarkan para wanita agar mengenakan pakaian ketakwaan yang suci dan menjaga
kehormatan. Allah Ta’ala berfirman;
Artinya “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu.” (QS.
Al-Ahzab: 33).
Firman-Nya juga,
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka
(isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu
lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 53).
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya” QS. An-Nur: 31
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
Masih banyak nash syariat yang
lain, baik dari Al Quran maupun Sunnah, yang semuanya bertujuan untuk menjaga
kehormatan dan kemuliaan seroang wanita muslimah. Menjauhkan mereka dari
sebab-sebab kejelekan dan kerusakan.
Karena itu duhai muslimah,
jagalah diri dan kehormatanmu, sebab Allah dan Nabi-Nya sudah memberikan
kemuliaan kepadamu di dunia ini. Jangan isi hari-harimu dengan memaksiati Allah
dan Nabi-Nya, sebab semua itu pasti akan berakhir dengan kesengsaraan yang
kekal dari dunia hingga akhirat, wallahua’lam.[ Bahron
Ansori | mirajnews.com].