Foto: Wasatha.com/Nurul Fadhila Ulfa
Sambai jruk drien atau sambal asam durian merupakan salah
satu kuliner khas Aceh Selatan dan
Aceh Barat Daya (Abdya). Kuliner yang awalnya dikenalkan oleh suku anak jame (perantau minang kabau)
ini adalah salah satu primadonanya
sambal yang ada di dua kabupaten tersebut. Sambal ini juga dikenal di beberapa daerah lain di
Sumatera, seperti Padang, Jambi,
dan Palembang, namun dengan nama yang berbeda, yaitu tempoyak.
Dari sekian banyak masakan khas Aceh Selatan dan Abdya, sambai
jruk drien merupakan salah satu
kuliner yang paling unik, mulai dari rasa sampai penampilannya. Warna kuning cerah yang dihasilkan dari kunyit
menggugah orang untuk mencicipinya.
Seperti namanya, bahan utama dari sambal ini
adalah daging buah durian, baik
itu yang sudah difermentasi maupun durian yang masih segar.
“Lama proses fermentasi daging duriannya 2 sampai 3 hari.
Habis itu disimpan didalam lemari
es biar awet. Durian yang udah difermentasi bisa di pakai sampai beberapa tahun,” ujar Cut Sabi,
seorang wanita paruh baya asal
Abdya yang sudah memasak makanan khas ini sejak ia remaja.
Semua
masyarakat Abdya dan Aceh Selatan mengenal sambal unik ini. Namun disetiap daerah
berbeda cara memasaknya. Ada yang dijadikan sambal, ada yang dijadikan gulai, dan ada yang dicampurkan dengan sayur lainnya seperti pakis.
Dalam
proses pembuatan sambai jruk drien di Abdya, durian yang sudah difermentasi
dicampurkan dengan kelapa yang sudah diblender setengah halus,
cabai merah, bawang merah dan
kunyit. Tidak lupa ditambahkan sayur-sayuran kedalamnya agar menambah cita rasa dan aroma.
Sayur-sayuran itu adalah rimbang,
daun tapak leman (daun mangkokan), cabai hijau, sereh, dan daun jeruk purut. Semua sayuran tersebut diiris
tipis. Selanjutnya bahan yang tidak kalah
penting dalam sambal ini adalah
udang.
Selama
lebih kurang satu jam semua bahan-bahan itu diaduk di dalam wajan. Sambal yang
meletup-letup dan tak jarang mengenai tangan merupakan tantangan tersendiri dalam memasak makanan
ini. Cita rasa dari sambal ini
beragam, ada asam dan manis dari durian, gurih dari kelapa, dan pedas dari cabai. Sambai jruk drien ini memiliki dua varian, yaitu
sambal yang dimasak dengan sayur-sayuran,
dan sambal mentah.
Sambal
mentah menggunakan buah durian yang difermentasi tidak terlalu lama, hanya sekitar
satu hari, dan bahan-bahannya juga sangat simpel, yaitu bawang merah dan cabai merah yang dihaluskan,
sereh dan daun jeruk purut yang dirajang
halus.
“Kedua
varian sambal ni lebih mantap kalau dimakan sama lalapan daun kates (pepaya) muda
atau sayur bening, terus ditambah sama ikan asin dan nasi panas. Maknyooss,” Tambah wanita itu sambil
mengacungkan kedua jempolnya dan tertawa ringan.
Selain
nikmat, makanan khas ini juga sudah pasti sehat, karena menggunakan buah dan
sayur-sayuran sebagai bahan dasar pembuatannya dan ditambah dengan protein dari udang dan serat dari
lalapannya. Bagaimana, apakah anda
tertarik mencobanya ? (Nurul Fadhila Ulfa/Eva)