Foto : wasatha.com/Fikri
BERKUNJUNG ke Banda Aceh, anda pasti
berjumpa dengan warung yang menyediakan kopi. Kota yang penuh sejarah ini bisa kita
juluki sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia, tidak mengherankan bahwa kota
yang dikenal dengan sapaan Seramoe Mekah, memiliki banyak kedai kopi yang
menawarkan minuman dengan kualitas internasional. Salah satunya Warung
Kopi Solong yang merupakan kedai kopi tertua di Banda Aceh.
Warung kopi Solong didirikan oleh H.
Muhammad Saman, atau Abu Solong, pada tahun 1974. sedangkan kopi ramuannya
sudah ditemukan sejak 1969 oleh beliau sendiri.
Kopi ini diolah secara tradisional untuk
menjaga rasa dan aroma khas kopi sehingga kapan pun kita menikmati kopi solong
ini tetap nikmat.
Usaha turun temurun dari tahun 1974
sampai sekarang dengan konsep yang sama membuat para penikmat kopi tidak
berpaling ke kopi lainnya bahkan konsumen baru terus datang walaupun ragam
macam produsen lainnya muncul setiap saat.
Kopi ramuan beliau diolah dengan
mencampurkan biji kopi jenis robusta dengan jagung, biji jagung, gula hingga
mentega. Memang campuran ini tidak biasa, tetapi justru inilah yang menjadikan
kopi Solong menjadi unik dan tiada duanya di seluruh Indonesia bahkan dunia.
H. Muhammad Saman dulu pernah berkerja
pada orang Tionghoa dan pada akhirnya beliau membangun usaha bubuk kopi
sendiri, dan warung tersebut yang seperti kita kenal sekarang yaitu Warung Kopi
Solong. Sang pemilik, yaitu Haji Nawi memberitahu bahwa nama
Warung Kopi Solong berasal dari panggilan ayahnya. Aslinya, warung ini bernama
Jasa Ayah, tetapi ternyata pelanggan mulai akrab dengan sang ayah dan mulai
memanggil kedai kopi ini dengan nama beliau. Sebagai pelengkap, Warung Kopi Solong
juga menyediakan berbagai makanan ringan tradisional.
Selain dari kopi yang berkualitas
tinggi, ada satu fakta menarik tentang Warung Kopi Solong. Warung kopi ini
tidak menjual kopi luwak. Haji Nawi berpendapat bahwa tidak pantas untuk
menjual kopi yang dihasilkan dari kotoran binatang.
Sudah sejak puluhan tahun yang lalu, Ulee
Kareng dikenal sebagai tempat sedu kopi enak se-Banda Aceh.
Dulu, untuk menikmati
kopi enak, orang harus mendatangi Ulee Kareng dan masuk ke salah satu
warkop-warkop yang memang banyak dikenal orang akan kenikmatan kopinya.
Kini seiring perkembangan zaman, kopi Ulee Kareng sudah
bisa dinikmati di hampir semua warkop di seluruh Banda Aceh, bahkan sampai di
luar Banda Aceh.
Salah satu pelopor yang mempopulerkan kopi Ulee Kareng adalah
warkop Solong, Sehingga kini nama Ulee Kareng semakin identik dengan kopi Aceh.
Seiring makin bertambahnya penduduk yang
suka nongkrong sambil minum kopi di warung kopi Solong, nama itu akhirnya terkenal
hingga saat ini.
Mayoritas, pelanggan warung kopi ini menyebutnya dengan nama kopi
Solong. Oleh karena itu, hal ini lebih terkenal dari pada nama warungnya
sendiri, yaitu Jasa Ayah.
Warung kopi ini mulai dikenal luas oleh
masyarakat luar Ulee Kareng sekitar tahun 1990-an. Setelah menjadi maskot
warung kopi di Aceh, warung ini mulai didatangi banyak orang penting seperti
pejabat negara, seniman, dan tokoh masyarakat lainnya.
Kebanyakan pelancong yang suka minum kopi di sini
sering membicarakan masalah bisnis, politik, budaya, atau hanya sekadar obrolan
ringan dan sebagainya. Bahkan di tempat ini sebagian orang Aceh berkumpul dan
menyelesaikan masalahnya. Meski sudah terkenal luas hingga ke luar negeri,
Haji Nawi sebagai pemilik Warung Kopi Solong tetap menjaga kualitas kopi
racikannya. Ia tetap memakai biji kopi pilihan dari Pidie dan Lamno, Aceh Jaya.
Penduduk Aceh memiliki budaya ngobrol
sambil minum kopi di warung kopi. Kopi Solong pun menjadi favorit masyarakat
Aceh. Seringkali mereka mengatakan, tidak afdhol kalau belum ngopi di Solong
saat ke Aceh.!
Jika ada orang luar yang berkunjung ke Aceh dan bertanya apa yang
unik dari sini, maka dipastikan orang tersebut akan mendapat jawaban kopi
Solong adalah yang unik dari sini.[Fikri Rahman]/Dhi
Baca Juga :