Iklan

Iklan

USK Gelar IGIF, Edukasi Bahaya LGBT dan Seks Bebas

11/03/25, 17:43 WIB Last Updated 2025-11-03T10:43:58Z

Ustaz Bendri Jaisyurrahman menyampaikan materi saat kegiatan IGIF di Gedung AAC Dayan Dawood USK, pada Minggu (02/11/2025). (Foto: Humas USK). 

Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan Indonesian Gender & Inclusion Forum (IGIF) di Gedung AAC Dayan Dawood USK, pada Minggu (02/11/2025)


Forum yang digagas Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan BEM USK 2025, bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Aceh, Sekolah Keluarga SAMARA, dan Forum Dakwah Perbatasan itu, mengajak mahasiswa untuk lebih waspada terhadap pengaruh perilaku LGBT, seks bebas, dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).


Rektor USK Prof. Marwan dalam sambutannya menegaskan, fenomena LGBT dan perilaku amoral bukanlah hal baru, melainkan telah terjadi sejak zaman Nabi Luth dan dilarang secara tegas dalam ajaran agama. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan beretika di USK.


“Kami ingin mahasiswa USK tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan berintegritas. Universitas memiliki tanggung jawab untuk membina dan melindungi mahasiswa dari perilaku yang menyimpang dari fitrah,” ujar Prof. Marwan.


Rektor mengingatkan bahwa kampus telah memiliki kode etik dan mekanisme pelaporan bagi kasus pelanggaran moral, termasuk perilaku LGBT. Ia menekankan perlunya peran bersama seluruh sivitas akademika dalam pencegahan serta pembinaan terhadap mahasiswa yang terlibat kasus serupa.


Sementara itu, Ketua Panitia IGIF 2025, Delfina Bunga Zalia, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas meningkatnya kasus perubahan perilaku dan pelanggaran moral di kalangan mahasiswa.


"Panitia berharap dapat mendorong lahirnya kebijakan dan gerakan nyata dalam melindungi generasi muda dari pengaruh negatif," kata Bunga Zalia.


Forum IGIF 2025 menghadirkan dua narasumber utama, yaitu dr. Dewi Inong Irana dan Ustaz Bendri Jaisyurrahman.


Dalam materinya, dr. Dewi Inong menjelaskan dari perspektif kesehatan bahwa perilaku seks bebas dan hubungan sesama jenis berisiko tinggi terhadap penularan penyakit menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, menjauhi pornografi, serta menghindari perilaku seksual di luar pernikahan.


Sedangkan Ustaz Bendri Jaisyurrahman memaparkan pandangan Islam tentang LGBT, dengan menekankan bahwa perilaku tersebut merupakan penyimpangan dari fitrah manusia. Ia mengingatkan mahasiswa agar berhati-hati terhadap pengaruh budaya liberal dan media sosial yang kian menormalisasi perilaku menyimpang di kalangan remaja. []

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • USK Gelar IGIF, Edukasi Bahaya LGBT dan Seks Bebas

Terkini

Topik Populer

Iklan