Iklan

Iklan

Founder Halaqah Aneuk Bangsa: Penambahan Batalyon TNI Dinilai Tak Sejalan dengan MoU Helsinki

5/02/25, 22:05 WIB Last Updated 2025-05-02T23:56:07Z

Teuku Alfin Aulia (Foto: Ist)

Teuku Alfin Aulia, Founder Halaqah Aneuk Bangsa menanggapi rencana penambahan batalyon TNI di wilayah Aceh. 


Ia menolak rencana tersebut, meskipun tetap mengapresiasi niat baik dari pihak militer.


"Sebagai bagian dari masyarakat Aceh, kami sangat menghargai dan memahami maksud baik TNI yang ingin berkontribusi dalam proses pembangunan di wilayah kami. Namun, rencana penambahan batalyon baru perlu dikaji ulang secara mendalam, mengingat kesepakatan yang telah tertuang dalam MoU Helsinki dan proses perdamaian yang selama ini telah dibangun, harus benar-benar dijaga dengan baik," papar Alfin dalam pernyataannya pada Jumat (02/05/2025).


Alfin menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara upaya pembangunan dan komitmen terhadap perdamaian yang telah terjalin selama ini. Sebagai solusi alternatif, Halaqah Aneuk Bangsa mengajukan gagasan yang dinilai lebih konstruktif dan kontekstual dengan situasi Aceh saat ini.


"Kami mengusulkan sebuah pendekatan yang lebih adaptif, yakni dengan mengoptimalkan batalyon yang sudah ada melalui transformasi fungsi menjadi batalyon teritorial. Langkah ini akan memungkinkan TNI tetap dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah tanpa perlu menambah kehadiran militer baru," jelasnya.


Menurut Alfin, transformasi batalyon yang telah ada menjadi batalyon teritorial merupakan solusi yang lebih bijaksana. Pendekatan ini tidak hanya mengakomodasi aspirasi TNI untuk turut serta dalam pembangunan masyarakat, tetapi juga tetap menghormati semangat perdamaian yang telah dibangun di Aceh.


"Dengan pengalihfungsian ini, kita dapat mempertahankan stabilitas yang telah tercapai, sekaligus membuka ruang bagi TNI untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat Aceh. Ini adalah win-win solution yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak sambil tetap menjaga nilai-nilai yang tertuang dalam MoU Helsinki," paparnya.


Ia menegaskan bahwa kondisi Aceh saat ini sudah sangat aman dan kondusif, sehingga tidak memerlukan penambahan personel militer baru.


"Seluruh pihak harus benar-benar memperhatikan aspek-aspek yang ada di dalam butir-butir MoU Helsinki, karena hal ini merupakan hal yang sangat sensitif, dan tentu saja dapat memungkinkan lahirnya konflik-konflik baru ke depannya," tutup Alfin Aulia.[]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Founder Halaqah Aneuk Bangsa: Penambahan Batalyon TNI Dinilai Tak Sejalan dengan MoU Helsinki

Terkini

Topik Populer

Iklan