WASATHA.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala melalui Sidang Terbuka kembali meluluskan sebanyak 1.549 orang untuk periode November 2020 sampai dengan Januari 2021, pada wisuda ke-148 yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (24/2).
Pada wisuda kali ini, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng tidak dapat hadir karena masih menjalani isolasi mandiri, sehingga pidato sambutan Rektor disampaikan oleh Wakil Rektor I USK Prof. Dr. Ir. Marwan.
Pada kesempatan itu Prof. Marwan mengatakan, USK masih harus melakukan wisuda secara daring sebab pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Keputusan ini harus diambil, karena USK tidak ingin jika pelaksanaan wisuda ini dilaksanakan seperti biasa maka berpotensi melahirkan kluster baru penyebaran Covid-19.
“Untuk itu, atas nama institusi Universitas Syiah Kuala, saya memohon maaf kepada semuanya, khususnya para orangtua/wali mahasiswa. Karena proses belajar mengajar di kampus ini belum sepenuhnya normal seperti sebelumnya,” ucapnya.
Prof. Marwan mengungkapkan, dari 1.549 lulusan USK hari ini hanya 28 orang yang mengikuti wisuda secara luring dan 891 orang secara daring. Sementara sisanya yaitu 630 orang tidak mendaftar wisuda. Meskipun demikian, mereka tetap berhak mendapatkan ijazah. Berdasarkan jumlah tersebut sebanyak 65 orang di antaranya lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.
“Dengan demikian, maka alumni Universitas Jantong Hatee Rakyat Aceh ini menjadi 136.596 orang hingga saat ini,” ucapnya.
Untuk itulah, kepada alumni USK tersebut Prof. Marwan berpesan agar kehadiran mereka di tengah masyarakat bisa turut berkontribusi positif dalam pembangunan. Keilmuan yang telah mereka miliki bisa menjawab berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.
Selain itu, Prof. Marwan menghimbau agar lulusan USK ini tidak jemu untuk terus meningkatkan kompetensinya, serta berani dalam mengambil keputusan. Mengingat saat ini persaingan dunia kerja semakin ketat.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik melaporkan, hingga Agustus tahun lalu jumlah pengangguran terbuka yang merupakan alumni perguruan tinggi di seluruh Indonesia mencapai 737.000 orang.
Data tersebut juga mengungkapkan, bahwa Aceh saat ini menempati posisi ke-8 sebagai daerah yang memiliki jumlah pengangguran terbanyak di Indonesia.
“Mungkin, ini juga menjadi salah satu faktor tidak langsung yang menyebabkan Aceh berada di posisi tertinggi sebagai daerah yang termiskin di Sumatera,” ucapnya.
Oleh sebab itu, USK selama ini berupaya untuk tidak hanya sekadar membekali lulusannya dengan kompetensi pada program studi yang mereka tekuni. Tapi mereka juga dibekali kemampuan untuk menganalisis dan mensintesis setiap persoalan yang ada.
“Secara umum, kemampuan saudara sudah memadai untuk mandiri, berkompetisi, dan bersinergi dengan siapa saja. Yang saudara butuhkan hanyalah keberanian untuk mencoba, serta kelapangan hati untuk menerima apapun hasil yang diberikan oleh-Nya,” ucap Prof. Marwan. []