WASATHA.COM, Banda Aceh - Flower Aceh bersama Dinas PP-PA Aceh & Unicef Perwakilan Aceh melibatkan kelompok muda Millennials Empowerment berkolaborasi mengadakan workshop bertema "Suara & Aksi Orang Muda Untuk SDGs" dalam rangkaian kegiatan Aceh Educamp. Jum'at (11/12/2020).
Kegiatan yang dilakukan secara virtual dan melibatkan puluhan pemuda diseluruh Aceh bertujuan untuk mewujudkan point-point SDGs yang akan mensejahterakan pemuda kedepannya.
Hal ini dibenarkan oleh Farhan Atidi Dhaifullah, menurutnya Peran pemuda dalam menggait isu SDGS belum tepat.
"Bagaimana mereka menggait pemerintah, sekarang banyak anak muda yang mau bergerak sendiri namun anak muda harus tau dan kegunaan SDGs karena menjadi point paling penting bagi anak muda untuk pembanguan berkelanjutan," ujarnya.
Dikatakan Farhan, pemuda merupakan estafet generasi selanjutnya, sehingga dengan terwujudnya semua point SDGs maka dunia akan lebih baik seperti yang di harapkan.
"Di Aceh secara tipis pemuda menyasar semua point SDGs. Namum point paling penting yang harus ada seperti kesetaraan gender, komunitas anak muda masih sedikit yang fokus pada isu kesetaraan gender, banyak isu terdengar bahwa perempuan tidak boleh menyaingi laki-laki padahal jika tidak dibatasi, Aceh akan meningkatkan produktifitas dan perekenomian tak terbats," terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Hafiz Akram, pemateri pada kegiatan suara dan aksi orang muda. Menurutnya, Peran Pemuda dalam menyukseskan SDGs harus berkolaborasi karena SDGs harus dilakukan secara keseluruhan. mengingat pemuda nantinya akan harus menghadapi bonus demografi.
"Ada beberapa hal yang harus dilakukan mengingat orang muda harus menghadapi bonus demografi, pemuda harus sama paham dan mau belajar serta bergerak dalam menyukseskan SDGs," ujarnya.
Acara tersebut menghadirkan pemateri diantaranya, DP3A Aceh Nevi Ariani, Milenials Emprowerment Hafiz Akram, SDGs Center Unsyiah Khairani Arifin, UNICEF Aceh Angga Dwi Marta. ( )
