WASATHA.COM,Banda Aceh-Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang dinilai berhasil menekan kasus penularan covid-19. Sampai hari ini, Aceh Timur hanya mencatat 24 kasus dengan 4 di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zubir Mahmud.
Dari penjelasan Bupati Aceh Timur Hasballah M. Thaeb, cara mereka menangani covid adalah dengan menjadikan tenaga medis di Puskesmas sebagai garda terdepan pencegahan penularan. Dengan begitu tidak semua pasien harus dirawat di rumah sakit umum daerah.
"Saya pikir pola ini bisa diterapkan di daerah lain, di mana Puskesmas harus aktif mengedukasi masyarakat," kata Nova saat mengunjungi RSUD Zubir Mahmud di Idi Aceh Timur, Sabtu 12/09.
"Puskesmas bisa jadi garda terdepan, ujung tombak sehingga tidak semua harus dirawat di rumah sakit umum," kata Nova.
Direktur RSU Zubir Mahmud, Edi Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini sangat memerlukan bantuan provinsi, khususnya untuk pembelian obat-obatan bukan sebatas bantuan pembangunan infrastruktur. Hal itu didasari dari pendapatan rumah sakit selama pandemi yang menurun drastis. Sementara mereka tetap harus memberikan biaya jasa kepada petugas medis.
"Pasien umum drop hampir 50 persen. Kita nggak tahu pandemi ini kapan berakhir. Kalau bisa khusus untuk pengadaan obat-obatan kita juga perlu bantuan dari Otsus," ujar Edi.
Plt Gubernur menyadari kesulitan tersebut. Apalagi dengan kebijakan daerah, di mana jasa medis tidak boleh dilakukan pemotongan, karena sulitnya mencari volunteer medis di tengah situasi pandemi.
Ketika pasien umum yang berobat ke rumah sakit menurun, secara otomatis pendapatan juga menurun sementara operasional rumah sakit di tengah pandemi naik. Hal itu membuat RSUD Zubir Mahmud membutuhkan support provinsi.
Menjawab hal itu, Nova Iriansyah menegaskan dirinya akan segera membahas persoalan tersebut. "Saya akan bahas dengan teman-teman karena seingat saya ruang anggaran untuk covid masih ada dan kita akan upayakan itu," pungkasnya.
Sementara terkait pembayaran insentif bagi tenaga medis, Nova mengakui dirinya telah menjumpai langsung Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu disebutkan bahwa skema pemberian insentif bagi tenaga kesehatan adalah tugas negara.
"Tenaga medis dapat perhatian langsung presiden," kata Nova. Namun demikian, dirinya tetap melihat di mana sisa yang bisa disinergikan antara anggaran pusat dan daerah. Ia menegaskan sepanjang anggaran covid masih tersedia dan peraturan perundang-undangan mengizinkan ia siap memplot anggaran untuk pembayaran insentif bagus tenaga kesehatan.
"Sepanjang tidak melanggar hukum akan kita laksanakan," kata Nova. Meski demikian, ia memastikan segala kebijakan terkait anggaran covid akan selalu dikoordinasikan dengan BPKP, Kejati, BPK dan Polda Aceh.