Iklan

Iklan

Protes Unsyiah, Dosen UIN Ar-Raniry baca Puisi “Jangan Kalian Koyak Jantung Hati”

8/13/20, 12:40 WIB Last Updated 2020-08-13T08:21:55Z


WASATHA.COM, BANDA ACEHDosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Drs Baharuddin, AR,Msi, Kamis (13/8) pagi membaca Puisi berjudul  “Jangan Kalian Koyak Jantung Hati” pada lokasi pembangunan Pagar Unsyiah di depan Mushalla Fathun Mubin, Kopelma Darussalam.


Puisi karya Budayawan Aceh, Barlian AW tersebut sejak dua hari ini beredar di sosial media. Baharuddin AR membacakannya dengan penuh penghayatan. Ia berdiri di dekat pagar beton yang sedang dikerjakan tukang.


Baharuddin adalah warga Kopelma Darussalam yang tidak setuju atas kebijakan Unsyiah yang mulai memagari kawasan kampus. Ia melakukan protes dengan membaca puisi, disaksikan juga oleh sejumlah pekerja bangunan proyek pagar Unsyiah tersebut.


Menurutnya, apa yang dilakukan Unsyiah sebagai bentuk arogansi dan tidak menghargai sejarah Darussalam yang dibangun para tokoh Aceh semasa pergerakan.


Diawali dengan Shalat Dhuha di Mushalla Fathun Mubin, Baharuddin ditemani Teuku Farhan yang juga warga sekitar melihat langsung proses pengerjaan pagar itu. Sejumlah pengendara, Kamis pagi terpantau memutar balik ketika mereka mengetahuai jalan sudah ditutup.


Aksi Baharuddin AR sempat mengundang perhatian warga yang melintas di kawasan itu. Beberapa pengendara berhenti melihat ia membaca puisi dengan penuh penghayatan.

Berikut puisi ungkapan keresanan Barlian AW yang dibacakan Baharuddin AR;


Jangan Kalian Koyak Jantung Hati

"Di persada tanah Iskandar Muda

Dibina kota pelajar megah

Digelar Darussalam sejahtera

Tempat para mahasiswa

 

Mari putera

Mari puteri

Bekerja sukadarma

Mari putera

Mari puteri

Membina kota mahasiswa"

 

Itulah

Mars Darussalam

Dulu kami nyanyikan dengan semangat

Tekun dan gegap gempita

 

Di lapangan tugu tempat Soekarno memahatkan tandatangannya

Di ruang ruang kuliah

Mengalir deras

Ke  bilik bilik hati anak negeri

Oh Jantung Hati

Bertahun tahun

menyatukan kami

Syiah Kuala dan Ar Raniry

 

Kini mars itu tak terdengar lagi

Hingga membuncah tamak dan dengki

Masing masing ingin mengurung diri

Sempadan tembok dan kawat duri

Demi kekuasaan di depan anak istri

Di sela sela kerisauan kami yang tali temali

 

Kemarin aku ke sana

Kusaksikan ego masing pertinggi

Aku malu sendiri

Sukma kampusku tak ada lagi

Tak mampu diajak  menyanyi

Gerah dan parau

 

Persengketaan

Keserakahan

Ketamakan

Teraduk dalam kuali

Kemanakah tumpah juadah jantung hati

 

Ah

Aku malu sendiri

Kueja potongan lirik abadi

Mari putera

Mari puteri

Jangankah kalian berkelahi lagi

Jangan kalian koyak koyakkan jantung hati kami

Apakah kalian tak punya naluri

Memang kalian tak tahu diri


 


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Protes Unsyiah, Dosen UIN Ar-Raniry baca Puisi “Jangan Kalian Koyak Jantung Hati”

Terkini

Topik Populer

Iklan