WASATHA.COM, BANDA ACEH – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini telah menyebabkan berbagai sektor penopang kehidupan manusia terhenti sementara, bisnis merugi dan tidak sedikit manusia mengeluhkan keadaan saat ini.
Namun, ada yang berbahagia dengan
kehadiran Covid-19. Itulah bumi, tempat
di mana manusia tinggal dan menetap. Bumi telah dapat beristirahat sejenak saat
hiruk pikuk manusia sudah melewati batas normal dalam berkaktiviatas.
Demikian dikatakan Penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Aceh, Ir. Faizal Adriansyah, M.Si usai shalat Jumat (10/7) di Komplek Masjid Al Ikhlas, Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara (Puslatbang KHAN) Aceh.
“Yang berbahagia saat Covid ya bumi kita, sudah banyak perubahan yang terjadi pada struktur dalam bumi yang kita tempat saat ini,” kata Faizal Adriansyah yang juga Ketua Puslatbang KHAN Aceh.
Beragam penelitian terbaru
menunjukan adanya perbaikan pada struktur dalam perut bumi. Bumi sedang berbahagia saat ini, karena
manusia tiba-tiba berhenti beraktivitas. Sebenarnya, kata Faizal, jika manusia tafakur merenungi banyak hikmah yang
dapat dipetik dari pandemi Corona ini.
“Ini sejalan dengan apa yang Allah Swt katakan bahwa kerusakan di
laut dan bumi karena ulah manusia. Nah selama pandemi ini manusia banyak diam
dan ini berpengaruh besar kepada keadaan bumi hari ini yang terus membaik,” katanya.
Sejumlah penelitian terbaru juga menginformasikan lubang pada lapisan ozon di atas Antartika terus mengalami pemulihan. Pemulihan ini terjadi akibat berkurangnya penggunaan CFC pada kulkas dan botol spray. Perbaikan ozon pun ini telah mengubah sirkulasi udara di atmosfer. Hal ini berpengaruh pada temperatur atmosfer, cuaca, tingkat curah hujan, serta dapat menyebabkan perubahan suhu laut dan konsentrasi garam.
Lapisan ozon adalah bagian dari
atmosfer yang ada di lapisan stratosfer Bumi. Lapisan ini melindungi warga Bumi
dari radiasi ultraviolet dari Matahari. Tanpa lapisan pelindung radiasi ini,
nyaris tak ada yang bisa bertahan hidup di Bumi.
Kualitas udara di sejumlah kota di dunia membaik karena manusia lebih
banyak tinggal di rumah. Banyak
negara di dunia menerapkan lockdown untuk meredam penularan virus corona. Awal
April ini euronews melaporkan kalau setidaknya ada 3,9 miliar manusia di dunia
saat ini (nyaris separuh populasi) menjalani lockdown akibat COVID-19.
Pada banyak belahan dunia lain, kondisi alam yang berubah drastis akibat
lockdown pandemi Corona juga hangat diperbincangkan. Selain laut dan danau yang
lebih bersih, langit biru terang juga tampak di banyak lokasi di dunia.
“Kita harap inilah sebenarnya dari yang disebut new normal, bumi kembali
membaik dan memberi harapan baru bagi masa depan manusia di planet ini,”
pungkas Faizal Adriansyah. []