WASATHA.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh mengimbau kepada para
pedagang agar tidak melayani warga yang melakukan pembelian barang atau bahan
pangan dengan jumlah melebihi kewajaran (panic buying) supaya stok bahan
makanan aman disaat isu virus corona yang semakin mewabah.
Hal tersebut dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Aceh, Muslem saat melakukan sidak sejumlah pasar di
Banda Aceh, Senin (23/3).
Ia berharap agar seluruh pedagang sembako untuk mengendalikan
penjualan dengan tidak melayani pembeli yang melakukan Panic Buying supaya stok
bahan makanan terdistribusi untuk semua kalangan masyarakat.
“Sementara dipasar kita lihat, pedagang sudah mematuhi himbauan
pemerintah, pedagang tidak akan menjual kepada pembeli yang sifatnya
memborong,” katanya.
Jadi mereka menjual sesuai dengan kebutuhan harianya. Misalnya,
untuk beras maksimal 10 Kg setiap hari, kalau gula 2 Kg, Minyak 4 Kg.
“Mudah-mudahan kalau ini bisa dipatuhi oleh semua, masyarakat
tidak melakukan panic buying mudah-mudahan tidak aka ada masalah dalam
menghadapi siaga dan cegah Covid -19,” jelas Muslem.
Menurutnya, jika nanti masih muncul masalah terkait gula di Aceh, pemerintah
akan segera mencari solusinya.
“Saya yakin pemerintah juga tidak akan tingal diam, contohnya
Jakarta ketika ada masalah, pemerintah langsung mengatasi dari Palembang.
Intinya, terkait dengan permasalahan gula saya minta masyarakat jangan khawatir,
saya pastikan Negara hadir untuk mengatasi kekuranga tersebut dengan mendroping
dari Provinsi lain untuk daerah yang benar-benar kekurangan gula,” pungkas
Muslem.
Selain Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagan Aceh Muslem
Yacob, sidak pasar tersebut juga didampingi Tim Satgas Pangan Polda Aceh di
Pimpin Wadir Reskrimsus AKBP Haitajadi, Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar,
Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh Amirullah, Kasubdit I Indagsi Harisnandi, Kabid.
PDN Indag Abdussalam, Kasi Bapokting Indag Abdullah, Distanbun, dan Tim Satpol
PP Aceh.[]