WASATHA.COM, Banda Aceh- Pemutaran film Ajarkan Aku disambut hangat dengan cuitan dan gelak tawa para tamu undangan yang menyaksikan langsung penayangan perdana film ini di Banda Aceh sebagai kegiatan refleksi 15 tahun Tsunami Aceh, di Taman budaya Kamis (26/12/2019).
Acara yang ditutup dengan diskusi bersama pemain dan cru film Ajarkan Aku Aceh ini menuai komentar Ainun Marziah Binti Ahmad Bukhari salah satu mahasiswa asal Malaisya, menurutnya film ini sangat mengedukasi dan mudah dipahami.
"Terbaik, bahasa malaisya yang digunakan pas walau sedikit, tapi saya boleh paham sebab sudah lama kuliah di Aceh, film tersebut juga memberi pesan penanggulangan bencana," sebutnya.
Ia yang dulunya juga mengalami ketakutan akan Tsunami kembali terjadi di Aceh seolah sedang bernostagi saat menonton film Ajarkan Aku Aceh.
"But over all da best, Ajarkan Aku Aceh Bagus la, ada informasi-informasi yang berguna utk berjaga-jaga pada wktu tsunami atau gempa," Ujarnya.
Sebelum film di putar, doa serta zikir bersama di pimpin oleh para santri Dayah Modern Ulumul Quran Banda Aceh. Belasan santri ini juga melantunkan ayat suci Al-Quran. Kegiatan ini juga di hadiri oleh actor Senior sekaligus Anggota DPD yaitu Sudirman atau yang lebih dikenal dengan Haji Uma.
Haji Uma yang di kenal suka menolong masyarakat Aceh ini dalam kata sambutannya menjelaskan bahwa media film sangat efektif untuk menyuarakan pesan-pesan social, edukasi serta masalah lingkungan.
"Film mitigasi bencana sangat masuk unsurnya disini, dan kami mengharapkan akan lebih spesifik lagi seperti melibatkan lingkungan. Dan harapan saya kepada seluruh sineas muda Aceh semoga terus bangkit dan bergerak untuk berbenah diri menciptakan film yang mengedukasi seperti ini," ujar Haji Uma dalam sambutannya.
Ambia Dianda Ketua Yayasan Aceh Bergerak dalam sambutannya mengatakan film ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat perihal mitigasi bencana. Agar warga dan wisatasan bisa lebih siaga dan siap dalam menghadapi Bencana.
"Para pemuda harus mengetahui mitigasi bencana dan memberitahu kepada siapa saja melalui film. Film Ajarkan Aku Aceh ini membuktikan pemuda Aceh sangat kreaktif dan inovatif, dalam hal ini tentu anak-anak Aceh harus diberi ruang dalam berkreasi," ujar Ambia dalam sambutannya.
Menjawab harapan Ambia dan Melihat kondisi Aceh yang belum memiliki Bioskop, Sudirman berpesan kepada sineas muda Aceh untuk memamfaatkan teknologi aplikasi youtube untuk memamerkan karyanya, menurutnya anak muda Aceh tidak harus selalu bergantung kepada yang belum ada.
"Jangan pernah lelah berkarya meskipun banyak konsidi dan keadaan kurang mendukung dan semoga sineas Aceh bisa memamfaatkan yang sudah ada, tidak hanya menunggu bioskop saja tetapi juga memfaatkan fasilitas yutube" ujarnya.
Di akhir acara, Panitia mengumumkan donasi untuk seniman yang di kumpul dari para penonton mencapai 1.200.000 Rupiah. Seluruh donasi pengganti tiket ini akan diserahkan oleh panitia kepada salah seorang seniman yang sedang sakit dan membutuhkan.
“Selain itu, kita mendapat sumbanga dari bang andi sinulingga 1 Juta dan SAR Kota Banda Aceh 1 Juta untuk kegiatan ini. Selebihnya, kegiatan ini di dukung secara partisifatis oleh lintas komunitas di Banda Aceh,” Ungkap M Insya.