WASATHA, BARCELONA - Awal bulan November 2019 berdampingan hari libur Nasional di Prancis, saya berkesempatan mengunjungi kota Barcelona
di Spanyol. Selain penduduknya yang ramah, kota yang indah ini juga memiliki pemandangan
pegunungan dan Laut mediterania.
Kota Barcelona terkenal dengan sejarah besar sepakbola
dari klub kebanggaannya F.C. (Football Club) Barcelona. Di kota yang kental
dengan aroma sepakbola ini, kita bisa dengan mudah menemukan toko-toko yang
menjual marchendise F.C Barcelona, seperti di terminal, di pusat kota, atau
bahkan di pusat perbelanjaan sekalipun.
Hal ini memperlihatkan bahwa sepakbola
benar-benar telah menjadi “industri” penggerak ekonomi di kota ini. Setelah
merasakan “aroma” sepakbola di kota ini, saya sempat berimajinasi jikalau andai
saja saya terlahir di kota ini, maka sudah pasti saya akan masuk sekolah
sepakbola disini dan menjadi pesepakbola profesional saat ini.
Beberapa legenda sepakbola seperti Diego
Maradona, Johan Cruyff, Romario, Ronaldo Nazario Luis de Lima, Neymar hingga
Ronaldinho pernah bermain di F.C Barcelona. Bahkan saat ini F.C. Barcelona juga
memiliki pemain terbaik dunia yang dianggap sebagai salah satu pemain sepakbola
terbaik sepanjang masa, Lionel Messi.
Ketika
itu di stadion Camp Nou markas F.C Barcelona akan dilangsungkan pertandingan
lanjutan Liga Spanyol antara F.C. Barcelona melawan Celta vigo. Saya pun tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk menonton pertandingan Barcelona dan Lionel Messi secara
langsung.
Selain menarik kedatangan turis dari
mancanegara untuk menyaksikan
langsung tim favoritnya, dalam penyelenggaran pertandingan sepakbola di
stadion Camp Nou pun menyedot ribuan tenaga kerja, mulai dari Ball boy,
Steward, security, tenaga medis, jurnalis, dan lainnya. Semua pekerja disini sudah sangat profesional,
mulai dari mempersiapkan kedatangan pemain, hingga menangani penonton semua
dilakukan dengan disiplin demi tersajinya tontonan yang menarik
dan nyaman.
Sebelum pertandingan
berlangsung, kawasan stadion tertutup untuk umum. Dengan alasan keamanan, Staff
pertandingan diperbolehkan memasuki kawasan stadion terlebih dahulu sebelum
penonton hingga dua jam sebelum pertandingan. Saya sempat memperhatikan mereka melarang masuk beberapa
pekerja yang terlambat, ini
merupakan bukti Profesionalitas dalam bekerja.
Selanjutnya barulah penonton diperbolehkan memasuki stadion setelah melewati pemeriksaan
tiket dan barang bawaan, sekitar satu setengah jam sebelum pertandingan di mulai. Lalu
penonton diarahkan oleh staff ke posisi tempat duduk yang
tertera di tiket.
Ketika sudah di dalam stadion, penonton tidak akan bosan menunggu pertandingan. Dua buah layar besar
terdapat di dalam stadion untuk memungkinkan penonton melihat momen-momen
penting pertandingan yang disiarkan di televisi. Sesekali kamera stadion menyorot penonton, dipandu seorang MC melalui
pengeras suara meminta penonton tersebut untuk bersorak, beberapa lagu juga di putar sembari menunggu pemain memasuki lapangan.
Kemudian para pemain
bola memasuki lapangan tepat setelah rumput dibasahi agar
bola dapat mengalir dengan lancar.
Kehadiran pemain disambut riuh oleh penonton, terdengar tepuk
tangan dari berbagai sudut lapangan diiringi dengan lagu kebesaran klub barcelona (F.C. Barcelona
Anthem).
Hari itu saya mendapat posisi duduk tepat di belakang gawang sebelah utara,
posisi ini dikenal
sebagai posisi garis keras bagi pendukung tim kesayangannya
Barcelona. Posisi
ini sengaja saya pilih untuk melihat serunya serangan bertubi-tubi
barcelona dan proses terjadinya gol dengan lebih jelas. sebelumnya saya juga
telah melihat banyak vidio di youtube yang memperlihatkan pemain melakukan
selebrasi dengan berlari ke arah penonton di bagian belakang gawang utara ini
setelah mencetak gol.
Ribuan supporter garis keras di depan saya
tidak berhenti bersorak dan menyanyikan lagu-lagu kebanggaan Barcelona yang masih terdengar hingga akhir pertandingan.
Dapat menyaksikan pertandingan secara langsung benar-benar memiliki sensasi
yang berbeda dibandingkan hanya menonton di televisi. Disini
kita tidak mendengar ocehan dari komentator, kita hanya
akan menikmati atmosfer pertandingan dan sorakan dari penonton. Kita juga bisa dengan
jelas melihat pola permainan dari masing-masing tim.
Di televisi, kamera hanya menyorot bagian ketika
bola dimainkan, namun dengan menonton secara langsung kita bisa melihat dengan lebih
luas. Dengan melihat langsung,
kita menyadari bahwa dalam permainannya sepakbola menggunakan strategi yang
cukup rumit. Kita dapat mengamati bagaimana pemain menjaga posisinya masing-masing, kapan tempo cepat digunakan atau kembali
mengubah tempo menjadi lambat, kapan pemain penyerang berganti posisi, kapan
pemain melakukan pressing, dan sebagainya.
Dalam hal ini, barcelona memainkan tempo
serangan yang cepat dan pressing yang tinggi menjelang berakhirnya
pertandingan, saya merasa hal ini dikarenakan lawan akan kelelahan menjelang berakhirnya
pertandingan. Selain itu, kita juga bisa
melihat performa pemain dengan lebih jelas dari tribun.
Pada malam itu saya memperhatikan Antoine
Griezman dari Barcelona banyak melakukan kesalahan, baik ketika melakukan
passing maupun eksekusi peluang, ia tampak belum seirama bermain dengan pemain lainnya. Sedangkan
Lionel Messi berhasil mencuri pandang
penonton, dengan mudah ia mencetak tiga gol dari skema bola mati.
Saya sendiri dapat melihat dengan jelas bahwa Messi
memiliki ukuran tubuh paling kecil di antara pemain lainnya, bahkan mungkin
lebih kecil dari saya.
Meski memiliki tubuh
yang kecil, pemain dengan julukan “La Pulga” atau si Kutu ini memiliki gerakan sangat cepat dan lincah serta tendangannya sangat
akurat dan berbahaya. Sedikit saja
lawan lengah, maka ia akan sangat berbahaya.
Sangat disayangkan
ada satu golnya ada yang di anulir oleh wasit, hal ini disebabkan protes keras dari tim
lawan yang mengatakan bola telah lebih dahulu keluar
lapangan hingga wasit mengeluarkan keputusan setelah
melihat Vidio Assisstant Referee (VAR).
Jam menunjukan pukul
11 malam, pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan
Barcelona. Saya pun bergegas menuju stasiun metro (kereta bawah tanah) untuk kembali ke hotel
tempat saya menginap. Transportasi publik di kota ini sangat baik karena kita
bisa dengan mudah mengakses tram ataupun metro untuk menuju ke tempat manapun
di dalam kota ini.
Menariknya, ketika sudah berada di dalam metro,
kita masih akan berpapasan dengan mayoritas pendukung barcelona yang larut
dalam euforia kemenangan dan saling memberi selamat satu dengan yang lain, hal
ini semakin membuat sensasi menonton pertandingan sepakbola di Barcelona
benar-benar tak terlupakan. [Zia Faizurrahmany El Faridy, merupakan salah seorang Dosen di Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry Banda Aceh]