Gambar yang tersebar di media sosial |
WASATHA.COM, BANDA ACEH – Baru-baru ini beragam kabar begitu heboh diperbincangkan di
sosial media. Salah satunya adalah informasi viral mengenai penggunaan masker hijau
secara terbalik.
Masker berwarna hijau itu sering
digunakan oleh masyarakat untuk melindungi diri dari polusi udara.
Namun, banyak info yang beredar di
masyarakat melalui infografis dan lain-lain dari media sosial tentang penggunaan
masker hijau yang dibalik posisinya dari dalam ke bagian luar yang berwarna
putih.
Hal tersebut berdasarkan kabar dari sejumlah infografis media
sosial yang menyatakan bahwa guna nya untuk dibalik ialah sebagai pelindung polutan
untuk masuk ke dalam saluran pernapasan.
Sedangkan jika posisi hijau nya seperti normal ke sisi luar, itu
berfungsi agar penyakit dari saluran pernapasan kita tidak tercemar ke orang
sekitar.
Namun, apakah kabar dari informasi yang banyak beredear dari media
sosial itu benar atau hanya hoaks?
Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu dokter spesialis penyakit
dalam dr Ari Fahrial Syam, SpPD yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI).
"Itu hoaks, enggak bener. Jadi tetap hijaunya di luar, enggak
ada istilahnya keluar masuk kuman," ujar dr Ari.
Dia menjelaskan, pada prinsipnya, masker tersebut digunakan untuk
dokter saat melakukan surgery (operasi) atau tindakan lainnya. Dokter, kata dr
Ari, menggunakan masker ketika sedang melayani pasien.
"Pertama, supaya saat dokter melayani, tidak ditularkan oleh
si pasien. Kemudian, dari masker itu juga menyaring agar tidak tertular dari
paparan yang terjadi di luar," kata dia.
dr Ari menegaskan, masker digunakan agar kita tidak terinfeksi
dari paparan penyakit yang ada di luar. Ia mengatakan, bahan dalam dan luar
masker berbeda, sehingga penggunaannya memang sudah sesuai.
"Jadi konsisten. Kalau pun dilihat di dalam instructrion for
use, tidak me-mention masalah itu, soal membolak-balikkan masker," tegas
dr Ari.[]