WASATHA.COM, BANDA ACEH - Akademisi UIN Ar-Raniry yang juga antropolog penulis buku Acehnologi, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, PhD mengingatkan Pemerintah Aceh untuk tidak lari dari keadaan. Plt Gubernur, Nova Iriansyah diminta tidak 'ngacir' dan segera temui mahasiswa yang sudah berdemo sejak empat hari terakhir.
"Nova satu-satunya harapan rakyat Aceh sekarang, Nova jangan ngacir. Dia harapan orang Aceh," kata Kamaruzzaman yang akrab disapa KBA, Kamis (11/4/2019) seperti diberitakan acehsatu.com.
Ia mengatakan, apa yang sedag terjadi hari ini di Aceh sudah ia tulis dalam paparan hasil penelitian, dimana persaoalan tambang akan menjadi persoalan konflik di Aceh ke depan. Meski ia juga menjelaskan bahwa persoalan sebenarya bukan di Pemerintah Aceh saat ini, tetapi di Jakarta.
"Masalah bukan di Pemerintah Aceh kalau berkait PT EMM ini, tapi ada di Pemerintah Pusat yang telah mencincang-cincang negeri ini, negeri Aceh kepada para mafia," ujarnya.
Ia juga mengatakan, sudah tentu Pemerintah Aceh saat ini bingung memberikan solusi bagi persoalan tambang ini. Tapi, mahasiswa Aceh terus menyuarakan penderitaan rakyat.
"Kami akademisi sudah mengingatkan akan adanya konflik ke depan di Aceh, berdasarkan hasil kajian sejak lama dan itu sudah kita tulis di media, sekarang terjadi satu persatu, termasuk soal konflik tambang dan warga," ujarnya.
Setahun lalu dalam hasil penelitianya yang juga dipublikasi di media massa, KBA menyebut ada lima potensi konflik yang menghantui Aceh ke depan, seperti pengangkatan Wali Nanggroe, soal Wahabi versus Ahlussunnah, konflik antara dua kubu penganut tasawuf, konflik kehadiran tambang di Aceh, dan konflik elite di pilpres 2019. []