WASATHA.COM - Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam telah mengajarkan sebuah kalimat yang membuat seluruh bangsa Arab tertunduk patuh, bahkan seluruh umat manusia di dunia ini, yaitu kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah).
Hal itu disampaikan Imaam Jamaah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur pada kuliah Shubuh di masjid At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Rabu (23/1). KH Yakhsyallah menuturkan, kalimat itu Nabi sampaikan kepada para pembesar Quraisy yang sedang berkumpul di rumah pamannya, Abu Thalib.
“Pada saat Paman Nabi, Abu Thalib sakit, para pembesar Quraisy menengoknya. Dalam pertemuan itu, mereka mengadukan kepada Abu Thalib bahwa Muhammad telah menghina tuhan-tuhan mereka dan menyampaikan kata-kata yang menyakiti hati mereka,” kata KH Yakhsyallah, mengambil kisah riwayat Ibnu Abbas.
Lantas, dipanggillah Nabi Muhammad untuk menghadap pamannya. Ketika Nabi datang, para pembesar Quraish segera mengerumuni Abu Thalib sehingga Nabi Muhammad tidak bisa duduk di dekat Abu Thalib, melainkah hanya duduk di dekat pintu kamar.
“Abu Thalib kemudian menyampaikan keluhan para pembesar Quraisy itu kepada keponakannya (Nabi Muhammad) dan memintanya untuk menghentikan dakwahnya. Namun kemudian, Nabi Muhammad justru menyampaikan pernyataan yang mengejutkan,” paparnya.
Lantas Muhammad berkata: “ Wahai pamanku, dan juga para pembesar Quraisy, saya hanya menyampaikan sebuah kalimat yang dengan itu seluruh bangsa Arab bahkan seluruh umat manusia akan tertunduk patuh, yaitu Laa Ilaaha Illallah”.
Mendengar hal itu, tidak sedikit para pembesar Quraisy yang justru merasa penasaran, apa gerangan kalimat itu sehingga membuat Abu Jahal dan Abu Lahab bertambah berang.
Imaam Yakhsyallah menutup kisahnya dengan fakta sejarah bahwa generasi sesudahnya dapat mendakwahkan kalimat tauhid itu ke seluruh dunia sehingga mereka menjadi tunduk patuh kepada syariat Allah sehingga peradaban manusia mencapai kejayaannya.
“Namun, jika saat ini ummat Islam tidak mampu menjadi yang terbaik, hal itu karena ummat Islam saat ini tidak konsisten dengan kalimat tauhid itu. Mereka menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah dalam kehidupan sehari-harinya. Meski mengucapkan kalimat tauhid, namun mereka menuhankan kekuasaan, harta, sistem politik dan lainnya yang bukan bersumber dari syariat Allah,” pungkasnya. [minanews.net]