Eva Hazmaini (kiri) dan Chandra Kirana (kanan)
Total dari keduanya adalah tiga medali emas, satu perak, dan dua medali perunggu. Eva yang mewakili Kabupaten Aceh Timur, mengungkapkan kebahagiaan atas pencapaian untuk kedua kalinya mendapatkan satu medali emas dari cabang olahraga volley indoor, kategori putri.
“Di tahun 2014 saat Aceh Timur sebagai tuan rumahnya, saya juga ikut, dan mendapat medali emas. Tahun ini kami mendapatkan medali emas dari satu kategori, yaitu volley putri indoor,” katanya.
Eva juga mengatakan, bahwa untuk program latihannya ada di Training Center (TC). “Kami mengikuti program TC berjalan, dan ada juga TC menginap. TC berjalan itu bisa pulang balik latihan, dan TC nginap itu seperti karantina. Untuk karantinanya berlangsung kurang lebih dua minggu,” terangnya.
Selain Eva, ada juga Chandra Kirana yang menjadi salah satu atlit dengan perolehan dua medali perunggu, dan satu perak ini menggungkapkan hal yang senada. Ia senang atas pencapaiannya, meski jadwal latihannya berlangsung tidak lama.
“Persiapan dari awal latihan itu berlangsung kurang lebih satu minggu, karena ada ujian kampus yang berlangsung bentrok dengan jadwal latihan,” ungkapnya.
Ia sudah belajar Anggar sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang. Ia juga menjelaskan bahwa untuk mecapai hal tersebut, maka konsistenlah yang paling diperlukan dalam olahraga Anggar.
“Kalau kita berusaha pasti bisa, karna disitu juga kita mainya menggunakan teknik dasar dan juga memakai pikiran dan ada juga sela-selanya untuk mengambil poin. Jadi di situ ada tiga kelas, ada sabel, floren dan degen. Saya main kelas sabel dan floren untuk yang beregu, kalau per-orangan cuma main di kelas sabel saja,” ujar Chandra.
Hendra Syahputra selaku ketua Jurusan KPI mengucapkan banyak selamat. Menurutnya sebagai seorang mahasiswa, tugas mereka ialah belajar menuntut ilmu, tetapi tidak menutup kemugkinan mereka untuk bisa mengembangkan bakatnya, seperti di bidang olahraga.
“Dari jurusan KPI, kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bahwa berprestasi itu tidak hanya sekedar di akademik, tetapi juga kemampuan eksternal, dan mereka mempunyai talenta-talenta yang berbakat. PORA itu tingkat serius, apalagi mewakili kabupaten untuk mendapatkan medali emas dan perak itu tidak-lah mudah," ungkapnya dengan nada bangga.
Lanjutnya, pihak Fakultas juga memberikan apresiasi khususnya untuk mereka, walaupun membawa nama kabupaten. Terlepas dari itu, mereka juga anak didik di bawah naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry. [Melli Saputri, Husna]