WASATHA.COM, JAKARTA TIMUR - Azhari pemuda asal Aceh juga salah satu anggota Duta Bahari Aceh Kapal Pemuda Nusantara (KPN) yang mengikuti kegiatan tiga kota di Indonesia. Tiga kota tersebut adalah; Surabaya, Makassar, dan Palu
Sebagai Duta Bahari juga ketua kelompok peserta Duta Bahari yang bertanggung jawab atas setiap anggotanya.
Saat ada salah seorang anggotanya yang sedang sakit, ia memberikan perhatian baik membawa makanan dan mengecek obat-obatnya.
"Saat mengantarkan sarapan pagi, tas saya letakkan di kursi meja makan dan mengambil makanan, setelah selesai tiba-tiba tas saya sudah hilang," ujar Azhari saat dihubungi via telephon, Senin (11/11/2018).
Setelah hilang tas, ia menanyakan tasnya ke pihak hotel dan panitia. "Saya bingung kok tiba-tiba hilang, akhirnya saya bertanya ke pihak hotel, panitia Kapal Pemuda Nusantara (KPN) dan ke teman-teman saya," ungkapnya.
Setelah 5 hari hilang, panitia KPN melihat seseorang menemukan postingan foto Azhari di media sosial, "Setelah 5 hari hilang, panitia KPN menemukan postingan foto saya, kemudian pihak KPN mengintruksikan kepada pihak yang memposting agar menyimpan milik saya," tambahnya.
Tas tersebut ditemukan di puing-puing reruntuhan rumah di pesisir pantai Kota Palu.
Dalam tas tersebut berisi handphone, power bank, dompet, KTP, dan kartu identitas lainnya.
"Saat ditemukan, tas masih utuh hanya saja uang tunai senilai 1 juta, handphone dan power bank sudah tidak ada," jelas Azhari.
Semoga dengan konfirmasi berita diatas dapat mengurangi shok yang dialami oleh keluarga, teman dan kerabat korban.
Bahkan, sebagian temannya berencana ta'ziah ke rumah Azhari yang dikabarkan hilang bahkan meninggal dunia. /Dhi