WASATHA.COM, BANDA ACEH- Mahasiswa Jepang yang berasal dari Komunitas Japan Indonesian Student Interaction - Multilateral Interaction With Student (JISI - MIS) mengunjungi UKK Sanggar Seni Seulaweut UIN Ar-Raniry, Banda Aceh , Sabtu (17/03/2013).
Kedatangan mereka ke Aceh untuk melakukan survey tentang kebencanaan sekaligus mengenali kebudayaan Aceh.
UKK Sanggar Seni Seulaweut mahasiswa UIN Ar-Raniry merupakan salah satu tempat yang mereka kunjungi untuk mengenal tarian tradisional Aceh ,diantaranya Tarian Ranup Lampuan, Tari Saman Gayo, Rapai geleng, Ratoh Jaroe serta tarian lainnya.
Dari beberapa tarian tersebut, mereka sangat antusias terhadap tarian saman gayo yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini, sehingga mereka meminta mempraktekkan kembali gerakan-gerakan dari tarian Saman Gayo tersebut untuk diajarkan.
Komunitas JIS-MIS bukan kali pertama datang ke aceh, melainkan ini merupakan kali ke 7 mereka melakukan kegiatan ini sejak terbentuk tahun 2015 silam.
"Kegiatan ini sendiri merupakan hasil kerjasama antara JIS-MIS dengan Himpunan mahasiswa magister ilmu kebencanaan (HIBEUNA)," ujar Zahrina selaku ketua HIBEUNA.
Sementara itu, Ketua Umum UKK S3, Hafizh Aminullah mengaku sangat senang HIBEUNA memilih Sanggar Seni Seulaweuet sebagai tempat untuk mengajak mahasiswa jepang tersebut untuk mengenal tarian tradisional Aceh.
"Alhamdulillah mahasiswa Jepang tersebut sangat antusias kepada sanggar kita, terlebih disaat mereka melihat anggota kita yang ramai dan kompak" ujarnya.
Hafizh menambahkan, S3 sangat terbuka jika ada yang ingin melakukan kunjungan untuk belajar atau sekedar mengenali kebudayaan Aceh, khususnya tarian tradisional Aceh.
"Sebab ini merupakan salah satu misi S3 untuk menanamkan bekal pengetahuan dan skill terhadap tarian tradisional Aceh khususnya kepada kaum muda, termasuk kepada warga asing yang datang ke Aceh," pungkasnya. []