WASATHA.COM- Dr. Rahmadon, M.Ed menyampaikan orasi ilmiah
pada yudisium perdana Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Serambi Mekkah di
Banda Aceh, Selasa (20/02/2018).
FAI
merupakan Fakultas yang bertransformasi dari 3 Fakultas Keagamaan dalam
lingkungan USM di bawah koordinator Kopertais Wilayah V Aceh sesuai dengan
Keputusan Rektor USM.
Acara
Yudisium tersebut turut dihadiri oleh Rektor USM yang diwakili oleh Wakil
Rektor 1, Ir T Makmur, MA, Kepala Biro Univeritas Serambi Mekkah, para ketua prodi dan dosen serta segenap
civitas akademika Fakultas tersebut.
Dekan
Fakultas Agama Islam (FAI) USM, Dr. Andri Nirwana, MA dalam sambutannya
mengatakan bahwa sebanyak 25 orang
mengikuti yudisium.
“25 orang
yang yudisium hari ini berasal dari 4 prodi yang ada di fakutas FAI ini, dan
jumlah ini menjadi lebih sedikit dari yudisium tahun lalu,” ujarnya.
Dekan FAI
tersebut berharap mahasiswa yang sudah yudisium supaya dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh dari PT dengan maksimal dalam masyarakat dengan
mengedepankan nilai-nilai ketaqwaan dan amanah integritas dan jiwa
interprenership.
Dalam
Orasinya, Dr. Rahmadon memaparkan tentang tantangan yang harus dihadapi para lulusan
dan juga Perguruan Tinggi dewasa ini dalam fungsi mengambil peran dan
bekerjasama di dunia nyata.
Ia
menyebutkan, lulusan Perguruan Tinggi
(PT) di Indonesia hari ini hanya mampu mengisi 11% jumlah angkatan kerja
nasional, dan diperkirakan angka itu hanya naik 3% nanti pada tahun 2030.
Malaysia saja saat ini berada di 22%. ini menjadi tantangan serius bagi lulusan
dalam merebut lapangan kerja.
“Lima hari yang
lalu Presiden Jokowi menyampaikan ‘ancaman’ akan memberikan ruang bagi
universitas asing di Indonesia apabila PT tetap tidak mau berinovasi dalam
mengembangkan Peran menghasilkan lulusan yang mampu berdikari dan mandiri,”
ujar Rahmadon.
Dr Rahmadon,
yang merupakan alumni S3 Universitas Sennar Sudan ini mengatakan, perlu kerja
keras yang nyata dari PT dan seluruh lulusan dalam hal menjawab tantangan yang
sedang mengancam ini. Berinovasi dalam setiap langkah kerja dan capaian yang
ditetapkan Universitas merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan.
“Para
mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan Intepreunership yang tepat dan
pemahaman nilai-nilai Luhur dan jiwa leadership yang mumpuni sehingga mampu
bersaing secara global,” tambahnya. [rel]