WASATHA.COM- Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) akan mempertemukan para mantan narapidana terorisme dengan para korban terorisme untuk berbicara memahami betapa berbahaya terorisme.
“Ini
kita buat untuk membuat kedua pihak (korban dan mantan teroris) menyadari
betapa berbahayanya paham radikalisme yang berujung pada terorisme,” kata
Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Deputi Pencegahan, Perlindungan dan
Deradikalisasi BNPT ketika menjadi narasumber dalam Rakernas FKPT di hotel
Mercure Ancol, Jakarta pagi ini.
Kegiatan
mempertemukan mantan narapidana teroris dengan para korban teroris akan
diselenggarakan pada pekan terakhir Februari ini.
“Nanti
juga para napiter ini akan menjadi narasumber untuk berbagai kegiatan FKPT di
32 Provinsi. Mereka akan menyampaikan testimoni mereka tentang bagaimana
perjalanan hidup mereka yang akhirnya merugikan diri sendiri dan merugikan
orang lain,” kata mantan Komandan Satuan 81 Antiteror Kopassus itu.
Sementara untuk melakukan pencegahan berkembangnya radikalisme
melalui media massa, BNPT masih melihat Bidang Media Massa di FKPT 32 provinsi
masih akan melaksanakan program literasi digital.
“Berserakan
narasi radikalisme di dunia maya, ini bisa menjadi pemicu tumbuhnya sikap
radikal di kalangan masyarakat. Maka diperlukan ada upaya mengimbangi narasi
negatif itu dengan membanjiri dunia maya dengan narasi positif,” kata Abdul
Rahman Kadir. [Metro
Andalas]