WASATHA.COM - Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) melaporkan, 42 wartawan tewas di Suriah akibat serangan pihak yang bertikai sepanjang tahun 2017.
Diberitakan Anadolu Agency, SNHR pada Kamis merilis sebuah laporan mengenai wartawan yang dibunuh dan ditahan oleh berbagai kelompok di Suriah.
Laporan tersebut menunjukkan, rezim Bashar al-Assad membunuh 17 wartawan, organisasi teroris Daesh membunuh 11 wartawan, Rusia membunuh empat wartawan, sedangkan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat membunuh 1 wartawan.
Sementara 6 wartawan tercatat dibunuh oleh pihak tidak dikenal.
"Hanya pada Desember lalu, kami mendokumentasikan dua wartawan tewas dan empat lainnya ditangkap,” tulis laporan tersebut.
SNHR juga mencatat sebanyak 47 aktivis dan wartawan mengalami luka-luka selama tahun 2017, 27 dari mereka terluka dalam serangan rezim Assad.
Selain in itu, pihak-pihak yang bertikai di Suriah juga dilaporkan menahan sejumlah wartawan.
Menurut laporan tersebut , rezim Assad menangkap 6 wartawan, organisasi teroris PYD / PKK menangkap 11 wartawan, Hay’at Tahrir al-Sham menangkan 19 wartawan dan kelompok oposisi menangkap 10 wartawan. Sejumlah tiga dari mereka dilaporkan telah dibebaskan.
Dalam bagian rekomendasi laporan, SNHR meminta Rusia, yang merupakan penjamin rezim Assad, untuk menghalangi upaya rezim menggagalkan kesepakatan zona de-eskalasi.
Pihak-pihak dalam pertemuan Suriah yang diadakan di Astana, ibu kota Kazakhstan pada 21-22 Desember lalu sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja yang bertujuan untuk menguraikan masalah pertukaran sandera dan tahanan.