KALAU membicarakan masalah yang satu ini tidak
akan ada habisnya. Banyak yang
mempertanyakan siapa jodohku? dimana dia
sekarang? kapan dia akan datang? Pertanyaan ini pasti muncul dibenak para pria maupun wanita yang
mulai jenuh dengan kehidupan sehari harinya dan ingin memiliki seorang
pendamping hidup.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara
mendapatkan jodoh? apakah jodoh
harus diusahakan layaknya berusaha dalam mencari rezeki? atau hanya menunggu dan
menanti jodoh datang dengan sendirinya? seperti yang banyak dikatakan orang “jodoh itu gak akan kemana”.
Alangkah baiknya jika memperjuangkan jodoh
dari pada hanya duduk menunggu. Kenapa harus memperjuangkan jodoh? Balik
pertanyaan kenapa hanya pasrah menunggu jodoh?
Memang Allah sudah mentakdirkan manusia
berpasang pasangan dan sudah menentukan jodoh, tapi apakah benar Allah Swt menentukan yang namanya Jodoh ini pasti
datang pada saatnya dan tak akan pergi kemana.
Kalau memang benar demikian
mari berpikir sejenak apa apa saja takdir yang sudah ditentukan Allah, bukankah
rezeki, ajal, kebahagiaan dan kecelakaan, takdir surga dan neraka sudah diatur
oleh Allah SWT, kita harus mengimani bahwa hal tersebut sudah merupakan
takdirdari Allah.
Kalau memang benar urusan
jodoh ini setara dengan rezeki, ajal, dan ketentuan Allah yang lain, lantas
mengapa kita tidak memperjuangkan jodoh ini seperti halnya kita mati-matian
bekerja untuk medapatkan rezeki.
Apakah dengan diam, menunggu
dan duduk dirumah rezeki kita akan mengalir begitu saja? Begitu pula dengan
ajal, kita tahu, kita tidak akan bisa menolak ajal. Lantas apakah dengan
demikian kita dilarang untuk memohon kesehatan, menjaga kebugaran dan memakan
makanan dan minuman yang bergizi? toh akhirnya kita juga bakal mati.
Memperjuangkan jodoh atau
menunggu dan memasrahkannya itu merupakan pilihan. Berpedoman dengan jodoh akan
datang pada waktunya tanpa usaha yang jelas adalah juga pilihan. Banyak orang
masih hidup sendiri di usia lanjutnya pun merupakan pilihan.
Bukan karena mereka tidak
mendapat jodoh, namun mereka memilih untuk tidak memperjuangkan jodoh tersebut,
karena merupakan pilihan. Silakan memilih, dan setiap pilihan akan pasti ada
penyesalan atau ada rasa syukur yang akan kita dapat diakhir. [Ilham
Dermawan]