SETIAP
mendengar Grand Canyon, kita pasti berfikir itu adalah suatu keajaiban alam
yang fenomenal di negara bagian Arizona, Amerika Serikat.
Akan tetapi jika kita ingin menikmati sensasi alam Grand Canyon layaknya di Amerika , maka kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk menikmatinya.
Di Indonesia, Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan sebutan Lingkok Kuwieng atau Uruek Meuh, yaitu suatu Surga Grand Canyonnya Aceh yang terletak di sebuah Desa Pulo Hagu yang berjarak sekitar 21 Km dari Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh.
Akan tetapi jika kita ingin menikmati sensasi alam Grand Canyon layaknya di Amerika , maka kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri untuk menikmatinya.
Di Indonesia, Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan sebutan Lingkok Kuwieng atau Uruek Meuh, yaitu suatu Surga Grand Canyonnya Aceh yang terletak di sebuah Desa Pulo Hagu yang berjarak sekitar 21 Km dari Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh.
Lingkok
Kuwieng adalah sungai yang dindingnya terbentuk dari bebatuan seperti hasil
ukir tangan manusia pada zaman dahulu.
Ini bukanlah suatu ukiran tangan melainkan fenomenal alam yang terbentuk dengan sendirinya Di Lingkok Kuwieng kita dapat menikmati sensasi fenomenal alam yang tidak kalahnya dengan fenomenal alam luar negeri, seperti Zion Nation Park yang ada di Amerika serikat. Tidak heran jika perjuangan untuk menuju ke lokasi ini butuh pengorbanan yang maksimal.
Ini bukanlah suatu ukiran tangan melainkan fenomenal alam yang terbentuk dengan sendirinya Di Lingkok Kuwieng kita dapat menikmati sensasi fenomenal alam yang tidak kalahnya dengan fenomenal alam luar negeri, seperti Zion Nation Park yang ada di Amerika serikat. Tidak heran jika perjuangan untuk menuju ke lokasi ini butuh pengorbanan yang maksimal.
Lingkok
Kuwieng berada di pedalaman hutan. Untuk menuju kesana kita dapat menggunakan
kendaraan roda dua, disarankan bukan matic, ataupun kita dapat menyewa mobil off-road seharganya Rp 400 ribu dengan
jarak tempuh sekitar 2,5 jam.
Jika kita tidak mengetahui lokasi Lingkok Kuwieng surganya Aceh, maka kita dapat meminta warga setempat sebagai guide dengan membayar Rp 150 ribu untuk sekali trip.
Harga tiket memasuki Lingkok Kuwieng sebesar Rp 5000 ribu per orang yang akan dibayar nanti saat kita sudah sampai disana.
Jika kita tidak mengetahui lokasi Lingkok Kuwieng surganya Aceh, maka kita dapat meminta warga setempat sebagai guide dengan membayar Rp 150 ribu untuk sekali trip.
Harga tiket memasuki Lingkok Kuwieng sebesar Rp 5000 ribu per orang yang akan dibayar nanti saat kita sudah sampai disana.
Dari
pusat pasar Padang Tiji, pengunjung silahkan ikuti jalur aspal yang berada di
depan Koramil Padang Tiji. Selanjutnya ikuti saja jalan tersebut sampai memasuki jalan yang dipenuhi bebatuan, nah
mulai dari sinilah adventure yang sebenarnya dimulai.
Jalur tempuh merupakan jalan warga untuk mengakses ke kebun itu saat terjal dan bebatuan besar. Jadi, di saat musim hujan di sarankan sangat berhati-hati karena jalan pegunungannya dipenuhi lumpur yang sangat licin.
Ketika sampai setengah perjalanan kita akan menaiki pergunungan dengan jalur yang menanjak penuh bebatuan, nah disinilah adrenalin kita diuji.
Jalur tempuh merupakan jalan warga untuk mengakses ke kebun itu saat terjal dan bebatuan besar. Jadi, di saat musim hujan di sarankan sangat berhati-hati karena jalan pegunungannya dipenuhi lumpur yang sangat licin.
Ketika sampai setengah perjalanan kita akan menaiki pergunungan dengan jalur yang menanjak penuh bebatuan, nah disinilah adrenalin kita diuji.
Setelah menempuh
sekitar 2,5 jam perjalanan kita akan sampai di Lingkok Kuwieng Surga Grand
Canyonnya Aceh Di Lingkok Kuwieng kita dapat memanjakan mata dengan menikmati
keindahan fenomenal alam yang belum terjamah tangan manusia, dan disana kita
juga dapat menghirup aroma alam dari segarnya air sungai dan embun dari pepohonan.
Selain itu, yang paling memikat adalah kita dapat mandi di air bersih dan dingin yang keluar langsung dari celah bebatuan kuno. Kita juga dapat merefleksikan badan dengan mandi di bawah beberapa air terjun yang terbentuk karena adanya dasar sungai yang menurun di bebatuan.
Selain itu, yang paling memikat adalah kita dapat mandi di air bersih dan dingin yang keluar langsung dari celah bebatuan kuno. Kita juga dapat merefleksikan badan dengan mandi di bawah beberapa air terjun yang terbentuk karena adanya dasar sungai yang menurun di bebatuan.
“Berada
di sini saya dapat merefleksikan pikiran saya dari banyaknya pekerjaan, saya
juga dapat menyegarkan mata dengan melihat berbagai macam jenis pepohonan yang
masih asri sambil duduk di bebatuan dengan kaki di dalam air,” ujar Andi, Pengunjung
lainnya.
Lingkok
Kuwieng mulai dikenalkan pada tahun 2014 oleh beberapa orang penjelajah yang
mengunggahnya ke media.
Dulu para pecinta alam menyebutnya dengan sebutan Angkop Kuwieng, tapi masyarakat sekarang sekarang menyebutnya dengan Lingkok Kuwieng.
Dulu para pecinta alam menyebutnya dengan sebutan Angkop Kuwieng, tapi masyarakat sekarang sekarang menyebutnya dengan Lingkok Kuwieng.
Di Lingkok Kuwieng,
selain untuk menyegarkan badan, kita juga dapat menyimpan kenangan dalam bentuk
foto maupun video.
Di sini, semua sudut dapat dijadikan sebagai angle yang bagus untuk mengambil gambar dan video.
Apabila pengunjung memiliki drone maka kita dapat mencari foto dengan angle yang berbeda, karena tempat ini akan lebih menunjukkan pesonanya apabila diambil dari udara.
Tidak heran pengunjung kebanyakan pemuda dan pemudi. Aka tetapi tidak menutup kemungkinan dewasa lanjut untuk menikmati keindahan Surga grand Canyonnya Aceh.
Di sini, semua sudut dapat dijadikan sebagai angle yang bagus untuk mengambil gambar dan video.
Apabila pengunjung memiliki drone maka kita dapat mencari foto dengan angle yang berbeda, karena tempat ini akan lebih menunjukkan pesonanya apabila diambil dari udara.
Tidak heran pengunjung kebanyakan pemuda dan pemudi. Aka tetapi tidak menutup kemungkinan dewasa lanjut untuk menikmati keindahan Surga grand Canyonnya Aceh.
Deretan
pohon hijau yang tumbuh subur mengitari sungai membuat kita ingin menikmati
pesona bebatuan berwarna coklat yang indah dari ketinggian, disini pengunjung dapat
memasang ayunan pada pohon yang berada pada pinggiran sungai untuk menikmati
aliran air sungai yang berwarna hijau serta bebatuan kars yang seolah dibuat
berdasarkan karya seni manusia.
Bebatuan kars yang terkikis selama ribuan tahun merupakan angle yang paling banyak diminati oleh pengunjung.
Bebatuan kars yang terkikis selama ribuan tahun merupakan angle yang paling banyak diminati oleh pengunjung.
Bagi
yang ingin menginap di Lingkok Kuwieng, kita juga dapat mendirikan tenda diatas
tebing-tebing batu, serta merasakan sensasi tenangnya alam dengan membuat api
unggun untuk mengobati dinginnya malam bersama orang-orang terdekat ataupun
kerabat.
Apabila lapar kita dapat memancing di sungai, disini terdapat berbagai macam jenis ikan yang dapat dikonsumsi.
Apabila lapar kita dapat memancing di sungai, disini terdapat berbagai macam jenis ikan yang dapat dikonsumsi.
“Saya
kalau liburan selalu kesini, rasanya tidak lepas dari ingatan,” ungkap Desi Pengunjung Lingkok
Kuwieng.
Pesona alam indah dan unik Surga Grand Canyonnya Aceh ini membuat para mengunjung betah dan ingin kembali lagi. Tidak heran karena tempatnya mempunyai ciri khas tersendiri.
Pesona alam indah dan unik Surga Grand Canyonnya Aceh ini membuat para mengunjung betah dan ingin kembali lagi. Tidak heran karena tempatnya mempunyai ciri khas tersendiri.
Untuk
pengunjung yang belum pernah mengunjungi Lingkok Kuwieng saya ingin membagikan
beberapa tips seperti: Datanglah saat cuaca yang bersahabat karena saat musim
hujan jalur yang ditempuh akan berbahaya.
Sebaiknya
gunakan kendaraan roda dua yang bannya mendukung untuk jalan bebatuan seperti
motor trail dan mobil off-road.
Jagalah kebersihan lokasi wisata supaya
kebersihan dan keasriannya tetap terjaga. Jagalah kelestarian Lingkok Kuwieng
dengan tidak merusakkan dinding batu dan tidak mencemari sungai.