FOTO : Dr. Ir. Abdullah M. Sc Sedang Memberikan Materi pada Sosialisai Beasiswa LPSDM | Wasatha/Emy |
WASATHA.COM
- Kepala Bidang MONIV dan Pelaporan Lembaga Pengembangan
Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh Dr. Ir. Abdullah M. Sc mengatakan ada beberapa
jenis beasiswa yang tersedia di LPSDM Aceh dimulai dari jenjang S1, S2, dan S3
didalam negeri maupun luar negeri.
“Berdasarkan Pergub (Peraturan
Gubernur) tentang Beasiswa yang terdapat di LPSDM itu ada
beberapa jenis, yaitu ada kelompok beasiswa, beasiswa umum, beasiswa khusus,
beasiswa program kerjasama dan beasiswa pendidikan,” ujar Abdullah saat pemberian
materi materi di Aula Rektorat UIN Ar-Raniry pada acara sosialisasi Beasiswa
Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia Aceh (LSPDM), Rabu (21/10/2017) kemaren.
Ia menegaskan, semua jenis beasiswa ini
ditawarkan kepada masyarakat aceh. “Semua jenis beasiswa ini
ditawarkan untuk orang Aceh yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli
Aceh, dan yang bukan orang aceh, tapi berdomisili dan tinggal di Aceh, juga
memiliki KTP Aceh.” Jelas Abdullah.
Abdullah
menambahkan, adapun syarat-syarat untuk memperoleh beasiswa diantaranya adalah Merupakan
warga Aceh yang dibuktikan dengan KTP Aceh, Syarat dalam hal akademik diantaranya sehat untuk perpanjang beasiswa, Memenuhi
syarat umur, untuk D3 dan S2 maksimum umur 21 tahun pada saat
melamar beasiswa, S2 maksimum 35 tahun, dan S3 maksimum 40 jasmani, berkelakuan
baik, bersedia menandatangani beberapa surat pernyataan yang diajukan pihak LPSDM,
tidak sedang menerima beasiswa lain, tidak pernah melanggar kode etik akademik,
sanggup memenuhi syarat-syarat akademik yang dipersyarakatkan untuk yang bukan
pegawai negeri, 45 bagi aparatur daerah, Indek prestasi
IP untuk melanjutkan S2 dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00 ,
untuk S3 IPK lebih dari 3.00.
Sedangkan untuk
yang berencana mengambil beasiswa S2 atau S3, harus memiliki toefl sekurangnya 500 pada saat melamar
beasiswa S2 dan S3.
“Bagi yang
ingin melanjutkan S2 bukan yang negara mengunakan bahasa Inggris (Arab,
Jepang), maka disyaratkan dengan bahasa negaranya dengan
skor tetap 500,” tambahnya.
Ia menambahkan, pada saat membuat pengumuman beasiswa tidak
membedakan dari mana akan mengumumkan
beasiswa tersebut.
“Kami tidak membeda-bedakan, kami menetapkan syarat
yang sesuai dengan prosedur, baik dari bahasa Inggris, IPK nya, dan
seterusnya nanti jika pelamarnya terlalu banyak kami akan
melakukan tes potesi lainnya dengan tujuan agar mendapatkan calon
yang terbaik,” pungkas Abdullah. [Inda
Silviana]