[FOTO : Google] |
KITA pasti
mengetahui bahwa Allah telah menganugrahkan rasa sayang dan cinta didalam hati
manusia. Namun, manusia juga dapat merasakan rasa sakit, sedih, kecewa, bahkan
marah.
Tapi,
sebagai manusia jangan pernah sekali-kali menggantungkan rasa cinta melebihi
rasa cinta kita kepada Allah, kalau itu terjadi maka kita harus bersiap patah
hati.
Seperti
firman Allah dalam Al-Quran :
“Wahai orang-orang yang beriman ! barang
siapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum, Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya,
dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap
keras terhadap orang-orang yang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang
tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui,”
[QS Al-Ma’idah : 54]
Tidak
ada salah jika kita merasakan cinta, sebab cinta bagian dari ibadah. Yang
dimaksud cinta bagian dari Ibadah ialah cinta kita kepada Islam. Namun ketika
kita jatuh cinta, kita harus ketahui bahwa cinta memiliki cara baik atau buruk
yang berdampak bahagia atau patah hati.
Jatuh
cinta dengan cara buruk maka Allah tidak akan meridhoinya, jika itu sudah
terjadi maka bersiaplah untuk merasakan yang namanya patah hati.
Saat
patah hati menghadang diri manusia maka lisan dan perasaan dengan mudah
menyalahkan dan kecewa. Ketika
patah hati itu hadir, jangan lah buat dirimu lemah sebab Allah sedang rindu dengan kasih sayangmu. Semangatlah dan bermuhasabahlah bagi diri kita
Apakah
kita sadar Allah telah menyelamatkan kita dari cinta dan seseorang yang salah?
inilah bentuk kasih sayang Allah.
Mendekatlah
kepada Allah, maka Allah akan mengurusi semua permasalahan hati dan pikiran
kamu untuk melupakan dia. Berubahlah...
Semangat untuk berbenar diri [Putri
Vonna | Tek]