Iklan

Iklan

Gua Ek Leuntie: Arsip Alam yang Menyimpan Jejak Tsunami Ribuan Tahun di Aceh

10/21/25, 21:10 WIB Last Updated 2025-10-21T14:29:12Z




Aceh Besar – Di pesisir Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, terdapat sebuah gua yang menyimpan kisah panjang antara laut dan daratan. Namanya Gua Ek Leuntie, atau gua kelelawar dalam bahasa Aceh. Meski tampak sederhana, gua ini menjadi salah satu bukti penting bahwa tsunami telah berulang kali melanda Aceh selama ribuan tahun.


Penelitian dari BNPB dan Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) menemukan bahwa di dalam gua ini terdapat lapisan-lapisan pasir tsunami berusia hingga 7.400 tahun. Setiap lapisan pasir menandakan peristiwa tsunami, sementara di antaranya terdapat endapan kotoran kelelawar (guano) yang menunjukkan masa tenang tanpa bencana.


Secara geografis, gua ini berada di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoong, sekitar satu jam dari Banda Aceh. Letaknya yang dekat pantai membuatnya menjadi lokasi ideal untuk merekam jejak bencana laut di masa lampau. Peneliti menemukan sekitar 11 hingga 12 lapisan tsunami sebelum peristiwa besar tahun 2004.




Kini, Gua Ek Leuntie mulai dikenal sebagai situs geologi dan wisata edukatif. Selain menawarkan keindahan alam, gua ini juga menjadi “laboratorium alam” yang mengajarkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.


Lebih dari sekadar situs penelitian, Gua Ek Leuntie menyimpan pesan yang relevan untuk generasi masa kini, bahwa alam selalu meninggalkan jejak dan manusia memiliki tanggung jawab untuk memahaminya sert menjaga keseimbangannya. Di tengah upaya membangun kesadaran mitigasi bencana, gua ini menjadi pengingat bahwa hubungan Aceh dengan laut bukan hanya soal sumber kehidupan, tetapi juga tentang kebijaksanaan dalam menghadapi kekuatan alam. (Vera Nurriza)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gua Ek Leuntie: Arsip Alam yang Menyimpan Jejak Tsunami Ribuan Tahun di Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan