Subulussalam— Di tengah rimbunnya pepohonan Taman Hutan Raya (Tahura) Subulussalam, mengalir deras sebuah keindahan alam yang menakjubkan: Air Terjun Kedabuhan. Terletak di Kampung Jontor, Kecamatan Penanggalan, destinasi wisata ini menjadi primadona baru bagi pencinta alam dan petualangan yang ingin menikmati suasana alami jauh dari hiruk-pikuk kota.
Air Terjun Kedabuhan dikenal memiliki dua bagian, yaitu Kedabuhan I dan Kedabuhan II, yang berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki. Kedua air terjun ini menawarkan panorama yang memukau dengan suara gemuruh air yang berpadu dengan kicauan burung hutan. Udara sejuk khas pegunungan menambah ketenangan bagi siapa pun yang datang berkunjung.
Tak hanya panorama yang memanjakan mata, area di sekitar aliran sungai Kedabuhan juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan rafting atau arung jeram. Debit airnya yang cukup deras dan lintasan yang menantang membuat pengalaman berpetualang di sini semakin seru.
“Perjalanannya memang menantang, tapi begitu sampai di lokasi, semua rasa lelah langsung hilang. Airnya jernih sekali dan suasananya masih benar-benar alami,” ujar nisa, salah satu pengunjung yang datang bersama komunitas pecinta alam.
Untuk mencapai lokasi, wisatawan dapat menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari pusat Kota Subulussalam menggunakan kendaraan pribadi. Jalan menuju kawasan ini sebagian besar sudah beraspal, meskipun di beberapa titik masih berupa jalan tanah yang menantang.
Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat mulai melakukan upaya promosi agar Air Terjun Kedabuhan semakin dikenal luas sebagai destinasi wisata unggulan di Subulussalam. Diharapkan, keberadaan tempat ini dapat mendorong sektor pariwisata sekaligus menjaga kelestarian alam Tahura.
Dengan keindahan alamnya yang menawan, Air Terjun Kedabuhan layak disebut sebagai surga tersembunyi di ujung Aceh — tempat di mana petualangan dan ketenangan berpadu dalam satu harmoni alam yang menakjubkan. (Nurtamami)
