Inilah 10 tanda bahwa kamu sedang terjebak dalam Istidraj:
1. Nikmat Bertambah, namun ibadah berkurang
Harta, jabatan, dan kenyamanan makin banyak tetapi shalat dan amal justru makin banyak ditinggalkan
2. Hati Tenang Dalam Dosa
Bisa bermaksiat tanpa sedikitpun rasa bersalah dalam diri dihadapan Allah, bahkan bangga dengan keburukan yang dilakukan.
3. Nasihat Tak Lagi Menyentuh
Berulang kali dinasehati, namun hati tetap keras dan menolak kebenaran yang di berikan atau di nasehatkan oleh orang lain untuk dirimu.
4. Doa Jarang Terpikirkan
Tidak lagi meminta pertolongan Allah, seolah semua keberhasilan murni karena usaha sendiri
5. Waktu Hilang dalam Kesia-siaan
Hari-hari habis untuk hiburan, kesenangan dunia, dan perkara sia-sia tanpa ingat akhirat
6. Ujian Hidup Justru Menjauhkan dari Allah
Setiap cobaan membuatn semakin putus asa, bukan semakin dekat dengan Allah.
7. Nikmat Dunia Membuat Lupa Bersyukur
Hidup dengan penuh fasilitas, tapi mulut enggan sekali mengucap alhamdulillah, hati terasa jauh dari rasa berterima kasih atas semua nikmat yang sudah allah berikan.
8. Takut Kehilangan Dunia, Bukan Takut Kehilangan Iman
Merasa cemas ketika kehilangan harta atau jabatan, tapi merasa paling kehilangan tapi ketika yang hilang itu berupa kekusyukkan dalam beribadah malah biasa aja.
9. Dosa Kecil Dianggap Remeh
Menggampangkan maksiat dengan alasan “hanya sedikit” padahal ia bisa menghancurkan hati.
10. Amal Shaleh Menjadi Beban
Shalat, puasa, sedekah terasa
berat, sementara berjam-jam untuk memikirkan perihal dunia malah terasa ringan.
Istidraj adalah keadaan ketika seseorang terus diberi
kenikmatan dan keberhasilan oleh Allah, padahal ia semakin jauh dari ketaatan.
Nikmat itu bukanlah tanda kasih sayang, melainkan ujian dan penundaan azab agar
kesombongan dan kelalaiannya semakin nyata. Fenomena ini menjadi peringatan
agar manusia tidak tertipu oleh gemerlap dunia yang membuatnya lupa bersyukur
dan bertaubat.
Karena itu, marilah kita sadari bahwa tidak semua
kenikmatan adalah tanda keridaan Allah. Jangan biarkan hati kita terlena dalam
istidraj. Kembalilah mendekat kepada Allah, perbanyak istighfar, dan gunakan
setiap nikmat yang kita miliki untuk berbuat kebaikan agar hidup kita
senantiasa diberkahi dan dijauhkan dari murka-Nya. [Siti Sara]