![]() |
(Foto: Google) |
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 dalam kalender hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram (bulan mulia) dalam Islam, selain Muharram, Rajab, dan Dzulqa’dah. Umat Islam berbeda pendapat dalam menentukan awal Dzulhijjah, baik melalui metode hisab, rukyah, atau mengikuti penetapan Arab Saudi.
Rasulullah SAW bersabda, "Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang, yaitu Ramadhan dan Dzulhijjah." (HR Bukhari dan Muslim)
Berikut beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah:
1. Berpuasa
Puasa sunah sangat dianjurkan pada tanggal 1–9 Dzulhijjah. Tanggal 1–7 dikenal sebagai puasa Dzulhijjah, tanggal 8 disebut puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 sebagai puasa Arafah. Rasulullah menyebut amalan di 10 hari pertama Dzulhijjah lebih utama dari jihad di jalan Allah.
2. Bertakbir
Takbir disunahkan sejak awal Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah). Takbir dilakukan keras oleh laki-laki dan lirih oleh perempuan, baik setelah salat fardhu maupun kapan saja. Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah bertakbir di pasar untuk mengingatkan orang agar menghidupkan syiar ini.
3. Berdzikir
Selain takbir, dianjurkan memperbanyak dzikir lain seperti tahmid dan tasbih, sebagaimana dalam QS. Al-Hajj ayat 28. Termasuk dzikir adalah menyebut nama Allah ketika menyembelih hewan kurban serta menjaga lisan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dzikir dan Doa di Hari Tasyriq
Tanggal 11–13 Dzulhijjah disebut hari Tasyriq. Di hari ini umat Islam dilarang berpuasa, namun sangat dianjurkan untuk berdzikir, berdoa, menjalin silaturahmi, memperbanyak sedekah, dan mengingat Allah dalam segala aktivitas.
Rasulullah bersabda,"Hari-hari Tasyriq adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah." (HR Muslim). [ Zia Alifia]