Iklan

Iklan

Jalur Listrik Masih dari Sumut, Dewan Dorong Pemerintah Bangun Kemandirian Listrik di Aceh

Mabrur Muhammad
2/03/20, 22:59 WIB Last Updated 2020-02-03T16:01:05Z
Ilustrasi tarif Listrik Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)


WASATHA.COM, BANDA ACEH – Sebagian besar wilayah Aceh kembali terganggu dengan matinya listrik akibat gangguan sistem transmisi 150 KV di antara Binjai dan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara. Akibatnya listrik harus hidup-mati beberapa kali pada Senin (3/2).

Kondisi ini tentu kembali meresahkan masyarakat Aceh. Apalagi ini sedang masuk masa tahapan test SKD CPNS di sebagian kabupaten dan kota di Aceh termasuk CPNS yang di kementerian.

Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad menyebutkan bahwa kondisi ini tidak bisa terus-terusan terjadi di Aceh. PLN harus mampu memastikan lancarnya listrik di Aceh terutama di Kota Banda Aceh yang aktivitas kegiatannya sangat padat.

Tuanku Muhammad juga meminta dan mendorong agar pemerintah Indonesia mau membangun dan mengembangkan kemandirian listrik di Aceh. Selama ini jalur listrik Aceh masih bergantung pada Sumatera Utara.

"Kebutuhan listrik di Aceh yang masih bergantung pada Sumatera Utara harus segera dibenahi. Pemerintahan Indonesia melalui Kementerian BUMN dan PLN harus memutus ketergantungan ini. Sehingga pemadaman listrik yang sering terjadi di Aceh bisa terkurangi," ucap Tuanku.

Selain itu, PLN juga harus memahami dengan baik kapan-kapan saja kebutuhan listrik itu sangat krusial seperti saat test CPNS dan ujian nasional di sekolah.

"Kita sangat menyayangkan harus terjadi kerusakan listrik dan pemadaman di saat test CPNS hari ini. Meskipun sebagian tempat sudah mempersiapkan diri dengan kondisi jika sewaktu-waktu mati listrik namun tetap saja akan mengganggu psikologi peserta test CPNS yang sedang berkonsentrasi menjawab soal SKD CPNS. Jangan sampai banyak peserta CPNS Aceh yang tidak lulus salah satu akibatnya karena terganggu listrik yang padam. Ini haram terjadi di Aceh," katanya.

Ia mengatakan saat ini beban puncak daya listrik di Aceh sebesar 500 mega watt. Daya tersebut berasal dari PLTU Nagan sebesar 200 mega watt, dari Arun 200 mega watt. Sehingga untuk memenuhi kekurangannya Aceh harus impor dari Sumatera Utara 100 mega watt melalui jalur transmisi 150 dan 75 dari Pangkalan Susu ke Arun, Sigli lalu ke Banda Aceh.

Herannya, ia mengatakan di Aceh sering mati lampu sedangkan di Sumut jarang mati lampu. Padahal bahan bakar pembangkit listrik di Sumut menggunakan bahan bakar gas yang dipasok dari Aceh.

Sementara itu, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, T Bahrul Halid mengatakan bahwa padamnya listrik di Aceh tersebut karena terjadinya gangguan kelistrikan pada transmisi 150 kV (kilo Volt) antara Binjai dan Pangkalan Brandan.[]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jalur Listrik Masih dari Sumut, Dewan Dorong Pemerintah Bangun Kemandirian Listrik di Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan