WASATHA.COM, ADDIS ABABA- Uni Afrika dan Liga Arab
melanjutkan kembali dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Perjanjian tersebut berlangsung di ibu kota Ethiopia,
Addis Ababa pada peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk rakyat
palestina, selasa (10/12).
Dikutip dari Anadolu Agency (AA), pertemuan tersebut
dihadiri ratusan diplomat, penjabat dan rakyat pendukung Palestina.
Perwakilan Uni Afrika, Alex Ratabaye, menyampaikan bahwa
badan mereka akan terus melanjutkan dukungannya terhadap perjuangan rakyat
palestina dengan menyerukan masyarakat internasional untuk mendesak Israel.
“Kami akan terus menyerukan kepada masyarakat
Internasional untuk mendesak Israel Israel mengakhiri pendudukannya yang tidak
adil terhadap palestina, Jelasnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Uni Afrika sudah lama memberi
dukungan kemerdekaan palestina.
“kami akan selalu menajdi pendukung setia Palestina,”
tegas Ratabaye
Dilansir dari Republika, Pemukiman Ilegal yang telah
dibangun oleh Israel berdasarkan keputusan AS menagkui Yerussalem sebagai
ibukota Israel dinilai menjadikan pelik
dan kesulitan bagi perdamaian dua pihak berseteru.
Dengan adanya pengakuan tersebut Palestina memutuskan
untuk mundur dari perdamaian antara Israel yang telah di mediasi oleh Amerika
Serikat. Sebab secara jelas AS bukanlah mediator netral. Mereka membela dan mengakomodasi
kepentingan politik Israel. selain itu Amerika juga mendukung apa yang dilakukan politik Israel,
selain telah menghendaki yerussalem sebagi ibu kota Israel, mereka juga
menganggap illegal pemukiman Israel di wilayah palestina yang telah diduduki.
Salhe Sabun, Perwakilan Liga Arab untuk Ethiopia memberikan
keputusan untuk membentuk front aksi bersatu dalam mendukung rakyat palestina.
“Kita harus bersama dan melipatgandakan upaya kita dari
sebelumnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang lain, Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan menyerukan persatuan melawan Israel. Erdogan meminta 57 Negara yang
tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
Pemimpin turki tersebut membuat ajakan tersebut ketika ia
berpidato pada sesi pertama konferensi tingkat menteri OKI tentang pembangunan
sosial di Istanbul.
“Sayangnya situasi di palestina dan bagian yang tidak
terpisahkan, Al-Quds, semakin buruk dari hari ke hari, menggunakan Al-Quds
untuk Yerussalem”, jelasnya.
“Sikap Israel yang tidak mengenal hak, hukum, keadilan
atau kemanusiaan terus memperdalam krisis di wilayah tersebut sehingga
merugikan umat Islam”, jelasnya kembali.
Erdogan menjelaskan bahwa di Palestina peristiwa
penindasan dan krisis moral selalu terjadi di palestina setiap harinya.
“Kita harus melihat wajah (orang) Palestina di jalan-jalan
dimana gadis, ayah, ibu, orang tua, anak-anak dan orang muda yang tidak
bersalah di eksekusi secara terbuka dan dibunuh tanpa ampun oleh Israel,”
Sambung Erdogan kembali.
Intinya, perjuangan kebebasan Palestina, hakikatnya bukan
saja perjuangan rakyat palestina tapi bagi kita semua umat yang beriman kepada Allah
dan yang mengetahui serta peduli akan kebenaran. []