Muhammad Haikal (kiri)
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Desainer
fakultas psikologi UIN Ar-Raniry mampu melahirkan produk jelbab syar’i yang sudah
dipakai oleh mahasiswi luar negeri.
“Kalau
boleh jujur memang saya memiliki jiwa ke perempuanan,” kata Haikal, seraya
tertawa. “Saya sangat tertarik dengan dunia fashion,” lanjutnya.
Muhammad
Haikal atau sering dipanggil Haikal menjelaskan bahwa ketertarikan dirinya
terhadap fashion yang membuat dirinya ingin menjadi desainer terkenal sehingga
bisa melahirkan brand-brand ternama yang mampu bersaing dengan brand desainer
lainnya.
“Saya
terinspirasi oleh bebarapa karya desainer terkenal seperti Dian Pelangi dan
Ivan Gunawan sehingga kepengen menjadi seperti mereka,” kata Haikal, dengan
penuh harapan. “Dari ispirasi tadilah awal mula saya menciptakan brand jelbab
syar`i ini,” lanjutnya.
Dari
karya-karya yang diciptakan Dian Pelangi dan Ivan Gunawan, Haikal sangat terinspirasi
dengan salah satu karya desainer yang bernama Dian Pelangi, karya Dian Pelangi yang
sangat diminati Haikal adalah karya fashion muslimah, karya buatan Dian
Pelangilah yang membuat niat Haikal tergerak untuk merancang brand jelbab
syar’I dengan motif dan pola yang dibuat olehnya sendiri.
“Dari
SD saya sudah suka mengambar, terutama mengambar bentuk-bentuk baju bernuansa
islami,” katanya.
“Dulu
sempat berkeinginan untuk mendesain produk baju bernuansa islami, dikarenakan baju
memerlukan modal besar, saya mendapat saran dari kawan untuk mendesain produk
jelbab saja,” lanjutnya.
Bakat
mendesain sudah haikal dapatkan semenjak dari SD, Haikal sempat mempunyai
keinginan untuk mendesain baju bernuansa islami, dikarenakan banyaknya modal
yang harus Haikal keluarkan, Haikal merubah keinginannya dan mulai mendesain
jelbab syar’I pada saat itu.
“Jelbab
lebih relatif murah bahan bakunya ketimbang baju dan saya juga sangat berminat sekali
di bidang ini,” katanya.
Salah
satu faktor Haikal memilih produk jelbab syar’i dikarenakan modal yang
dikeluarkan relatif murah dan Haikal mempunyai bakat serta minat yang sangat
besar di bidang mendesain dari pada bidang-bidang lainnya.
“Saya
mempunyai keinginan memulai bisnis jelbab syar’I ketika saya masih semester
lima dulu, tapi belum terlalu fokus,” tutur Haikal. “Saya mulai fokus berbisnis
jelbab syar’I sejak tanggal 11 November 2017, sudah setahunlah berjalan bisnis
ini,” lanjutnya.
Haikal
berkeinginan memulai bisnisnya semenjak semester lima, namun saat itu Haikal
masih menjabat sebagai ketua Dema di Fakultas Psikologi selama dua periode hal
inilah yang membuat Haikal tidak fokus untuk mengelola bisnisnya, namun setelah
masa jabatan Haikal sebagai ketua Dema berakhir, Haikal langsung fokus
mengelola bisnisnya tersebut secara serius.
“Pro
dan kontra dikalangan konsumen terhadap produk saya pasti ada, tapi target saya
adalah menciptakan suatu produk yang berkualitas,” tutur Haikal disaat
menanggapi komentar para konsumen. “Fokus saya hanya pada kualitas produk,
karena apabila produknya berkualitas pasti banyak peminat,” lanjutnya.
Walaupun
ada beberapa tanggapan negatif dari konsumen, Haikal tidak pernah khawatir,
Haikal tetap optimis menjalankan bisnisnya dan terus menyempurnakan kualitas
produk supaya banyak diminati oleh para konsumen.
“Pertama
kali produk jelbab syar’I ini diluncurkan, ada beberapa mahasiswi luar negeri yang
tertarik, salah satunya adalah mahasiswi yang berasal dari Malaysia,” kata
Haikal.
“Mahasiswi Malaysia ini pun mempromosikan
produk saya ke teman- temannya yang ada di Malaysia, nah teman-temanya pun juga
ikut tertarik, sehingga membuat mahasiswi Malaysia tadi tergerak niatnya untuk
membeli jelbab syar’i buatan saya,” lanjutnya.
“Pas
musim libur semester dan libur hari raya tiba, ramai tu mahasiswi Malaysia yang
order jelbab syar’I saya untuk dibawa pulang ke negaranya Malaysia,” lanjutnya
lagi.
Yang
membuat mahasiswi Malaysia tertarik kepada produk Haikal dikarenakan jelbab
yang dirancang Haikal sesuai dengan anjuran dalam agama islam, pelayanan yang
disediakan kepada konsumen juga begitu baik dan motif yang dibuat Haikal pun sesuai
seperti yang diinginkan oleh mashasiswi Malaysia tersebut.
“CARA
adalah nama produk jelbab syar’i saya,” tutur Haikal bangga, “CARA sudah
tersedia dalam bentuk aplikasi, para konsumen bisa mendownload aplikasi ini di
smartphone mereka masing-masing,” lanjutnya.
Dikarenakan
para konsumen hidup di era teknologi, Haikal menciptakan sebuah aplikasi yang
tersedia di Play Store, tujuan Haikal menciptakan aplikasi ini yaitu untuk
memudahkan para konsumen ketika hendak memesan jelbab syar’i selain itu para
konsumen yang berada didalam maupun luar negeri bisa mengetahui semua tentang
info brand-brand terbaru yang dikeluarkan oleh CARA melalui aplikasi, tanpa
harus melihat dan bertanya harga secara langsung ketempat produksi.
“Kedepannya
saya ingin fokus mengelola bisnis jelbab syar’i ini dan mencari
investor-investor yang mau bekerja sama dengan saya serta membuka cabang di
seluruh Aceh maupun di luar Aceh,” tutur Haikal dengan penuh percaya diri. [Ahmad Sayuti]