Iklan

Iklan

Permainan Hidup

9/02/18, 09:11 WIB Last Updated 2020-06-27T08:58:34Z

HIDUP ini  adalah permainan dan senda gurau yang penuh tantangan. Dalam sebuah permainan semacam event Asian Games senantiasa dimenangkan oleh orang yang terbaik dari yang baik.

Orang terbaik itu tentu tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi melalui proses panjang dengan melewati masa latihan yang keras dan menantang.

Karenanya sang juara sejatinya tidak hanya dilihat dari medali yang diraihnya, namun bagaimana ia latihan sehingga menjadi yang terbaik.

Kata orang bijak “jangan iri atas keberhasilan orang lain, karena kamu tidak mengetahui apa yang telah ia korbankan untuk mencapai keberhasilannya itu.”

Muhammad Ali sang legenda tinju dunia berkata:  “I hated every minute of training, but I said, ‘Don’t quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion.”  ("Saya membenci sesi latihan setiap menitnya, tapi saya berkata, Jangan berhenti. Menderita sekarang dan jalanilah sisa hidup Anda sebagai seorang juara.”)

Dalam bahasa lain, lebih baik mandi keringat di medan latihan daripada mandi darah di medan pertempuran.

Ali Hasymi pernah berujar"hidup ini adalah pilihan, jika engkau ingin jadi orang besar maka jadilah seperti pohon yang menjulang tinggi yang siap menahan terjangan angin badai yang kencang hingga membuat batangnya meliuk-liuk dan tak takut dahannya patah atau malahan batangnya tumbang.

Jika engkau takut dengan terjangan angin badai itu jadilah rumput di tanah, tapi jangan salahkan siapapun jika ternyata setiap hari dirimu diinjak-injak oleh orang lain.

Acapkali ada di antara kita yang tanpa sadar atau tanpa dipikirkan dengan serius berkata, “Hidup itu  seperti air mengalir dan ikuti saja aliran air itu”.

Biasanya jika ada yang menghadang perjalanan air, maka air itu tinggal dibelokkan ke mana saja yang memungkinkan mengalir. Entah ke kanan atau ke kiri.

Padahal kebanyakan orang juga tahu bahwa air itu bisa berubah menjadi bencana jika tidak dikelola dengan baik.

Dari uraian di atas menyiratkan bahwa hidup ini senantiasa menawarkan pilihan-pilihan  yaitu antara pejuang atau pecundang, pemain atau penonton, dan lain sebagainya.

Allah Swt menyebutkan “Kamu belumlah disebut sebagai seorang yang beriman bila kamu belum diuji."

Dalam bahasa Noam Choamsky, "kamu belumlah disebut sebagai pelaut ulung manakala kamu belum pernah menghadapai ombak besar dan terjangan angin badai."

Walhasil terjangan badai kahidupan yang kadang datang bertubi-tubi bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti dan ditangisi, boleh jadi hal  itu hanyalah sekedar permainan hidup yang harus kita lakoni, maka bersabarlah setiap ujian yang menimpa, jangan mengeluh, berdiri tegaklah seperti karang di lautan, boleh jadi Allah SWT sedang melatih kita untuk menjadi yang terbaik dan dinobatkan sebagai sang juara.

T. Lembong Misbah, adalah Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan Kerjasama, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry]
   
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Permainan Hidup

Terkini

Topik Populer

Iklan