WASATHA.COM, BANDA ACEH - Kepemilikan media televisi oleh sejumlah politisi di Indonesia berefek kepada pengaburan kebenaran. Program-program acara televisi banyak digunakan untuk menyerang, mengkritisi, dan memframing fakta.
Keadaan demikian menjadikan masyarakat tidak mendapat informasi yang utuh, bingung, dan bahkan sama sekali menjadi tidak percaya kepada media.
"Yang lebih bahaya masyarakat tidak percaya kepada pemerintah dan cenderung melecehkan," kata Mohammad Zamroni, Ketua Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Kamis (29/3/2018).
Ketua Askopis Indonesia hadir di Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry untuk mengisi kuliah umum bersama mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Selain itu, Kepemilikan televisi oleh sejumlah elite politik berdampak pada professionalisme pekerja media, jurnalis.
"Reporter, produser tidak independen. Mutu, harga diri dan mental jurnalis Rendah," katanya.
Ia juga memaparkan tujuh dosa media menurut Paul Johnson. Antara lain: distorsi informasi, dramatisasi fakta, dominasi opini elite, eksploitasi judul, eksploitasi seks, dan penyalahgunaan kekuasaan.